Bogor (ANTARA News) - Sidang pleno hari kedua Muktamar Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ashriyyah Nurul Iman, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jabar, Kamis siang, diwarnai kejutan karena salah satu kandidat kuat untuk Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid, mengundurkan diri. Wartawan ANTARA dari lokasi MLB, Kamis, melaporkan, setelah menyatakan mundur untuk memperebutkan jabatan ketua umum, Yenny Wahid yang merupakan putri Ketua Dewan Syura KH Abdurrahman "Gus Dur" Wahid, menyatakan akan memberikan suara bagi Ali Masykur Musa, yang sekarang menjabat pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Tanfidz. Tiga kandidat kuat yang paling banyak disebut dalam arena MLB adalah Yenny Wahid, Ketua DPP PKB Muamir Muin Syam dan Ali Masykur Musa. Mengenai alasan pengunduran dirinya, dan kemudian memberikan suara kepada Ali Masykur Musa, ia menyebut ada tiga pertimbangan. Pertama, loyalitasnya sudah teruji, karena dalam beberapa konflik sebelumnya, baik di muktamar Semarang maupun sekarang, Ali Masykur Musa selalu mendampingi Gus Dur untuk menyelesaikan persoalan. Kedua, saat ini, namanya sudah didaftarkan di Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia (Depkumham) sebagai Plt Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, sehingga jika terpilih terjadi efisiensi waktu, dan tinggal penetapannya saja. Pertimbangan ketiga, karena Ali Masykur Musa memiliki ketokohan, sehingga dinilai paling memungkinkan untuk mengakomodasi seluruh kekuatan di wilayah mengahdapi Pemilu 2009.Yenny berpeluang Dibanding kandidat lainnya, sebenarnya Yenny Wahid lebih berpeluang untuk dipilih sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB, berdasarkan pada acara persidangan dengan agenda pemandangan umum DPW-DPW, Rabu (30/4) malam hingga Kamis dini hari. Sebanyak 12 dari 33 DPW seluruh Indonesia terang-terangan menjagokan Yenny. DPW yang mendukung Yenny adalah Bali, Banten, Riau, DKI Jakarta, Jatim, Lampung, Sumut, NTB, NTT, Kalsel, Kalteng, dan Aceh. Sementara 12 DPW lainnya, yakni Sumsel, Bengkulu, Sulsel, Sultra, Sulteng, Sulbar, Maluku, Malut, Papua, Kalbar, Kepulauan Riau, dan Jabar, menyerahkan pilihan pada Gus Dur. Ketua DPP PKB Muamir Muin Syam yang menyatakan siap bersaing dengan Yenny mendapat dukungan dari enam DPW, yakni Sumbar, Gorontalo, Kaltim, Jateng, Irian Barat, dan Bangka Belitung. Kandidat lainnya, Ali Masykur Musa, yang oleh Ketua Panitia Pelaksana MLB Effendy Choirie sempat disebut tinggal disahkan secara aklamasi sebagai ketua umum Dewan Tanfidz, hanya mendapat dukungan DPW PKB Sulut, DPW Jambi dalam penyampaian pemandangan umum tidak menyebutkan calon yang didukung, namun siap mendukung siapa pun yang terpilih. Sedangkan DPW DIY menyatakan tidak berminat untuk memilih dan hanya meminta siapa pun yang terpilih menjadi ketua umum memiliki komitmen besar pada partai dan tidak tergiur ajakan untuk maju dalam Pemilu Presiden 2009. Hargai sikap Yenny Sementara itu, Gus Dur sendiri menyatakan menghargai sikap Yenny yang akhirnya mengundurkan diri dari bursa kandidat ketua umum. "Itu menunjukkan Yenny sebagai kader partai lebih mementingkan partai ketimbang (kepentingan) pribadi," katanya. Menurut dia, selalu Ketua Dewan Syura ia merespons aspirasi dalam pemandangan umum yang disampaikan DPW-DPW, yang meminta kepada dirinya dan memberikan amanah untuk menyelesaikan persoalan di PKB. Ia melihat ada dua persoalan utama yakni pertama DPP meminta untuk menyelesaikan persoalan secara demokratis dan aspiratif, dan kedua karena hal itu adalah amanah DPW, maka dirinya melaksanakannya. Dalam kaitan itu, solusi yang dilakukan oleh Gus Dur untuk efisiensi waktu adalah membentuk tim formatur yang terdiri atas tujuh perwakilan dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Indonesia Timur, Perempuan PKB dan badan otonom. Tim itu akan bekerja selama satu jam, hingga akhirnya dapat disusun untuk jabatan-jabatan yang lowong. Hingga berita ini dilaporkan pukul 11.50 WIB, tim formatur masih sedang bekerja. (*)

Copyright © ANTARA 2008