"Sekarang ini masih sekitar 2,5 hari wisman berada di Kepri. Kami ingin meningkatkan ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar, Selasa.
Kepri berhasil menggenjot angka kunjungan wisman pada semester pertama I-2019, sebanyak 1,13 juta wisman. Angka itu menempatkan Kepri sebagai provinsi kedua terbesar penyumbang wisman ke Indonesia, setelah Bali. Meninggalkan Jakarta di posisi ketiga.
Namun, menurut Buralimar, tidak hanya angka kunjungan saja yang harus digenjot, melainkan juga waktu tinggal atau lenght of stay wisman.
Semakin lama wisman berada di Kepri, semakin banyak perputaran ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat.
"Menginap di hotel lebih lama, lebih banyak beli makanan dan oleh-oleh serta lainnya," katanya.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan waktu tinggal wisman, pihaknya berupaya membidik kedatangan pelancong asal India dan Timur Tengah.
Selama ini, wisman yang datang ke Kepri masih didominasi warga Singapura, yang hanya menghabiskan akhir pekan, dan menginap satu hingga dua malam.
"Kalau dari India dan Timur Tengah, bisa sampai 5 hari," kata dia.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, yang ingin meningkatkan waktu kunjungan wisman di kota yang berseberangan dengan Singapura itu.
"Seperti waktu libur panjang warga Singapura kemarin, libur akhir pekan ditambah 2 hari libur nasional Singapura, itu banyak wisman yang menambah waktu berkunjung," kata Ardi.
Baca juga: Dispar optimistis 2,8 juta wisman kunjungi Kepri
Baca juga: "Hot Deals" tingkatkan angka kunjungan wisman ke Kepri
Baca juga: Menpar targetkan 4 juta kunjungan wisman ke Kepri
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019