Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peningkatan kualitas hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui program Bantuan Stimulan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal bedah rumah.

Pada tahun 2019, sebanyak 4.500 unit rumah tidak layak huni di Provinsi Jambi diperbaiki melalui BSPS yang tersebar di 10 kabupaten/kota.

“Hal ini merupakan bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Penyaluran BSPS di Provinsi Jambi dibagi menjadi dua tahap, yakni sebanyak 4.200 unit rumah telah mendapat bantuan bedah rumah pada tahun ini, di antaranya di Kabupaten Batanghari, Bungo, Kerinci, Muaro Jambi, Sarolangun, Tanjab Barat, Tebo, Tanjab Timur, Merangi, dan Kota Sungai Penuh. Sedangkan pengerjaan sisanya sebanyak 300 unit telah direncanakan.

Setiap unit rumah yang dibedah di Jambi akan mendapatkan alokasi untuk peningkatan kualitas (PK) rumah sebesar Rp17,5 juta dengan rincian Rp15 juta berupa bahan bangunan dan Rp2,5 juta biaya tukang. Kemudian untuk pembangunan baru senilai Rp35 juta.

Di Kabupaten Muaro Jambi menerima bantuan BSPS kategori peningkatan kualitas bangunan sebanyak 15 unit rumah dengan target selesai pada akhir Agustus 2019.

Selain Provinsi Jambi, Kementerian PUPR juga menyalurkan program BSPS di Provinsi Papua. Sebanyak 3.690 unit rumah tidak layak huni yang tersebar di 13 kabupaten di Papua mendapat bantuan BSPS sebagai wujud mendorong terlaksananya Program Sejuta Rumah di Papua.

Salah satu yang menerima bantuan BSPS adalah di empat kampung Kabupaten Supiori sebanyak 100 unit rumah dengan kategori peningkatan kualitas bangunan. Program ini ditarget selesai pada akhir Agustus 2019.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019