Parung-Bogor (ANTARA News) - Untuk membangun bangsa dan negara yang makmur dan sejahtera, diperlukan kejujuran dan keterbukaan dari semua pihak.
"Hal ini menjadi tekad PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) untuk membangun masa depan, yakni berlandaskan kejujuran dan keterbukaan. Sikap ini harus melekat dalam diri setiap kader PKB," tegas Ketua Dewan Syura PKB, KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) pada pembukaan muktamar luar biasa (MLB) PKB di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu petang.
Ditegaskan Gus Dur, ia berusaha keras mengajak seluruh kader PKB untuk bersikap jujur dan terbuka.
"Mengajak orang untuk bersikap jujur dan terbuka itu, belum tentu semuanya langsung mau," katanya.
Soal jujur dan terbuka sudah beberapa kali menguji para kadernya untuk bersikap jujur dan terbuka. Melalui MLB ini, katanya, ia akan membersihkan orang-orang yang tidak jujur dari tubuh PKB.
Menurut dia, penempatan orang ada didasarkan dua syarat, yakni kemampuan dan kejujuran. Karena itu, orang-orang yang tidak mampu atau tidak jujur, tidak bisa ditempatkan di tempat yang membutuhkan kepercayan.
Pernyataan Gus Dur tersebut, untuk menyentil para pihak yang dinilai tidak jujur, termasuk keponakannya sendiri Muhaimin Iskandar yang saat ini membuat kubu PKB tandingan.
Dampak dari ketidakjujuran dan ketidakterbukaan, kata dia, menyebabkan negara Indonesia saat ini menjadi porak-poranda. Harga berbagai bahan pangan menjadi mahal, karena ketidakjujuran pemerintah yang memberikan kesempatan kepada para spekulan untuk menguasai perekonomian.
Gus Dur juga meminta pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk bersikap jujur dan terbuka dalam memberantas korupsi, agar negara Indonesia maju.
"Kalau memberantas korupsi tanpa dilandasi kejujuran tidak mungkin berhasil. Kalau teman-temannya sendiri yang korupsi dibiarkan, tapi kalau teman-temannya Megawati segera dibawa ke pengadilan. Saya melihat yang korupsi, orangnya itu-itu juga, tapi mereka berteman satu sama lain," kata Gus Dur.
Ia meminta pemerintah, untuk memberantas korupsi dengan landasan kejujuran dan tanpa memilah-milah teman atau bukan teman.
Berdasarkan registrasi peserta, MLB diikuti peserta dari 30 pengurus wilayah (DPW) dari 33 pengurus DPW dan sekitar 400 pengurus daerah (DPD) dari 450-an pengurus DPD di seluruh Indonesia.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008