Biasanya mereka akan melakukan lontar jumrah dengan keberangkatan mulai jam 12 malam. Yang melakukan Nafar Awal menurut pengajuan ada lebih 120 ribu jamaah, secara persentase 57 persen jamaah mendaftarkan mengambil Nafar Awal. Kemungkinan pada 12 ZulMekkah (ANTARA) - Lebih dari separuh jamaah haji Indonesia segera meninggalkan tenda-tenda di Mina setelah mereka mabit (bermalam) dan selesai melontar jumrah.
Kepala Satuan Tugas Mina Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Akhmad Djauhari di Mina, Senin, mengatakan pada Selasa (13/8) merupakan hari terakhir mereka di Mina bagi jamaah yang melakukan nafar awal.
“Biasanya mereka akan melakukan lontar jumrah dengan keberangkatan mulai jam 12 malam. Yang melakukan Nafar Awal menurut pengajuan ada lebih 120 ribu jamaah, secara persentase 57 persen jamaah mendaftarkan mengambil Nafar Awal. Kemungkinan pada 12 Zulhijah yang masih di Mina sekitar 92 ribu anggota jamaah,” katanya.
Sedangkan untuk pergerakan ke Mekkah bagi jamaah akan menggunakan bus naqobah seperti saat pendorongan dari Mekkah ke Arafah dengan jumlah 21 bus tiap maktab.
Ia mengimbau jamaah untuk tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap dalam keadaan fit.
Baca juga: Sejumlah tenda jamaah Indonesia di Mina kemasukan air hujan
“Ketika aktivitas di luar apalagi ruangan terbuka maka sebaiknya bawa bekal air minum. Jika air sudah habis, di sepanjang perjalanan banyak tersedia fasilitas yang memberikan air minum yang secara kesehatan sudah layak konsumsi,” katanya.
Pihaknya selalu mengimbau botol air minum jangan dibuang karena bisa digunakan mengambil air minum di perjalanan.
Gunakan alat pelindung diri termasuk payung, masker, dan kacamata hitam terlebih siang hari karena cukup panas,” katanya.
Baca juga: Kepadatan Mekkah membuat jamaah cuma bisa jalan kaki saat puncak haji
Pergerakan jamaah Nafar Awal tercatat mulai jam 7 pagi dan mereka akan diangkut mulai pergerakan menuju Mekkah atau hotel dimana mereka menetap.
“Biasanya jam 5 sore sudah close karena persyaratan Nafar Awal sebelum terbenam matahari sudah harus meninggalkan Mina. Kalau setelah matahari tenggelam masih di Mina, berarti harus melanjutkan mabit dan mengambil Nafar Tsani,” katanya.
Baca juga: Hujan deras guyur Mina tak surutkan jemaah Indonesia lempar jamrah
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019