Malema, Mozambique (ANTARA News) - Presiden Mozambique, Selasa, mengatakan bahwa negeri itu akan terkena dampak dari kenaikan harga bahan makanan dunia jika tidak meningkatkan hasil pertaniannya.
"Mozambique tidak akan bertahan dari krisis pangan, kenaikan harga pangan sangat tinggi sebagaimana harga bahan bakar, kami harus mulai memroduksi bahan pangan sekarang," kata Armando Guebuza, dalam sebuah kunjungan ke kawasan miskin di negara Afrika bagian selatan itu.
"Krisis ini akan melanda kami dan kami harus bersiap-siap," katanya seperti dikutip Reuters.
Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa jutaan orang akan terancam kelaparan di seluruh dunia karena kenaikan harga bahan pangan, yang telah memicu terjadinya kerusuhan di sejumlah negara Afrika, Indonesia dan Haiti.
Kenaikan permintaan pangan secara cepat di sejumlah negara berkembang seperti China, penggunaan bahan pangan untuk biofuel, cadangan dunia yang rendah dan spekulasi pasar adalah faktor-faktor yang disebut-sebut sebagai penyebab kenaikan harga bahan pangan seperti gandum, tepung jagung dan beras mencapai rekor tertinggi.
Mozambique akan harus mengimpor sedikitnya 1,25 juta ton tepung jagung, gandum dan beras pada Agustus untuk mengatasi masalah kekurangan bahan pangan karena banjir sejak Febuari, menurut pemerintah.
Sedikitnya 150 ribu orang di negara itu perlu bantuan bahan pangan segera setelah bencana banjir yang melanda negeri itu.
Mozambique telah mengalami kerusuhan akibat tingginya harga kebutuhan hidup.
Setidaknya enam orang tewas dalam aksi unjuk rasa yang terjadi pada Febuari lalu karena kenaikan harga bahan bakar dan harga-harga yang lain. Pemerintah setuju untuk memotong harga bahan bakar untuk taxi.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008