Banjarmasin (ANTARA) - Pengurus Masji Al Jihad Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kini menerapkan teknologi penyembelihan hewan kurban agar lebih aman dan tidak menyakiti hewan kurban melalui alat restraning box.
Ketua Panitia kurban Masjid Al Jihad Banjarmasin Muddasir di Banjarmasin Senin mengatakan, proses penyembelihan menggunakan alat perebah sapi untuk proses penyembelihan hewan kurban, lebih aman karena mampu menjepit tubuh sapi saat proses penyembelihan.
Bahkan alat ini dapat membuat proses pelaksanaan kurban lebih cepat, karena dalam satu jam alat ini mampu menyembelih sebanyak 20 ekor sapi.
Alat yang dibuat sendiri oleh salah seorang jemaah Masjid Aljihad ini sudah digunakan masjid selama 4 tahun. Mesin jenis hidrolik ini mampu menampung berat sapi hingga satu ton.
Satu persatu sapi digiring masuk dan langsung dijepit di boks tersebut, setelah sapi dijepit kemudian direbahkan perlahan dengan cara ditarik otomatis. Sapi kemudian di sembelih tanpa bisa meronta.
Setelah disembelih pintu pejepit dibuka dan tubuh sapi diturunkan ke atas papan pendorong tubuh sapi dan langsung dibawa ke ruang pemotongan.
Hanya perlu waktu sekitar 3 menit untuk proses penyembelihan sapi kurban ini.
Kini, alat tersebut, selalu digunakan mengingat jumlah sapi kurban cukup banyak setiap tahunnya.
Pada 2019 ini, ada 89 ekor sapi dan tujuh ekor kambing yang diserahkan jemaah Masjid Aljihad.
Keberadaan alat pemotong tersebut, membuat panitia kurban tidak lagi menggunakan cara manual, semua proses penyembelihan digunakan dengan mesin karena lebih cepat dan aman bak bagi hewan kurban maupun petugas.
Selain menggunakan kotak pejepit sapi, pemotongan tulang juga dilakukan dengan mesin gerinda, sebagai untuk mempersingkat waktu proses pembagiannya.
Sehingga dengan jumlah hewan kurban yang ada di masjid ini, dapat selesai dalam waktu satu hari.
Selanjutnya, daging kurban didistribuskan kepada yang berhak, yaitu sekitar 5 ribu kupon daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat melalui masjid ini.
Selain menggunakan alat perebah sapi, panitia Masjid Aljihad juga kini mulai menggunakan tas anyaman khas banjar bernama purun, yang merupakan tas ramah lingkungan, untuk membagi daging kurban.
Penggunaan tas ramah lingkungan tersebut, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, sekaligus membantu menghidupkan industri kecil di daerah.
Khusus pemeriksaan kesehatan hewan kurban tim kesehatan dari dokter hewan tidak menemukan adanya tanda-tanda hewan kurban yang sakit, semua daging kurban dalam kondisi bagus dan layak di konsumsi.
Baca juga: Permintaan pisau pemotong hewan kurban di Kudus alami kenaikan
Baca juga: Awas! Ini hukuman pemotong sapi betina produktif
Pewarta: Ulul Maskuriah/Latif Thohir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019