Jakarta (ANTARA News) - Radar pengawas pantai hasil rancangan LIPI akan mulai dipasang di Cilegon pada Agustus 2008 untuk diujicoba, diharapkan radar LIPI ini bakal melengkapi radar-radar milik Angkatan Laut dan Dirjen Perhubungan Darat yang selama ini diimpor dari luar. "Kebutuhan radar untuk mengawasi perairan kita sangat tinggi karena panjangnya garis pantai dan luasnya laut kita, bisa ratusan sampai ribuan unit," kata Kepala Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) LIPI Dr Hiskia pada Seminar bertema "Mewujudkan Kemandirian Bangsa dan Ketahanan Nasional dengan Radar Dalam Negeri" di Jakarta, Rabu. Selama ini, lanjut dia, radar pengawas pantai yang dipasang di sejumlah titik di perairan Indonesia seluruhnya diimpor, itupun sekarang ini sudah mulai tua dan banyak yang tidak bisa lagi beroperasi dengan layak. Sedangkan radar LIPI bernama Indonesian Radar (Indra) tersebut hampir seluruhnya adalah buatan dalam negeri, hanya beberapa komponen yang tidak ada yang terpaksa masih diimpor, tambahnya. Prototipe radar tersebut mulai dikembangkan oleh para peneliti radar LIPI sejak pertengahan tahun 2006 bekerjasama dengan IRCTR-TU Delft Belanda. "Jika ujicoba berhasil, prototipe ini bisa langsung diproduksi secara massal dan dipasang di titik-titik perairan yang membutuhkan, Dirjen Perhubungan Laut dan AL memang sudah menyatakan minat, mereka sudah punya program 2010-2012 tempat-tempat yang blankspot sudah diisi radar," katanya. Bagi Dirjen Perhubungan Darat, radar dengan jangkauan (coverage area) hingga 30-60 km itu dibutuhkan untuk memantau keselamatan kapal di daerah-daerah yang padat lalu lintas lautnya, sedangkan bagi AL, radar itu dibutuhkan untuk pemantauan kapal asing di perairan Indonesia. "Ada dua tipe radar, Indra 1 kerjasama dengan RCS adalah radar yang diletakkan di atas kapal dan Indra 2 yang terpasang di pantai kerjasama dengan Delft," katanya. Dalam kesempatan seminar itu juga dipasang tiga radar di ruang seminar LIPI, yakni Radar Pengawas Pantai milik P2ET - LIPI, Radar Cuaca yang dikembangkan BPPT dan Radar Navigasi yang dikembangkan PT Solusi 247. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008