Rio de Janeiro, (ANTARA News) - Striker Brazil Ronaldo Selasa memutuskan untuk tetap berdiam di rumahnya di Rio de Janeiro menyusul skandal seks dengan dua orang waria yang bekerja sebagai pelacur. Pernyataan yang dikeluarkan penasihat pemain itu mengabaikan bahwa Ronaldo perlu memberi kesaksian lagi di kantor polisi atas tuduhan yang dilancarkan waria Andre Luis Albertino - lebih dikenal sebagai "Andreia Albertine" - terhadap ia. "Andreia" mengatakan, Ronaldo menolak membayar pelayanan seks terhadapnya dan menuduh mengonsumsi kokain. "Tidak ada tuduhan kriminal terhadap Ronaldo, yang mengharuskan dia mesti hadir di kantor polisi," demikian pernyataan itu. Sebelumnya, komisaris polisi Carlos Augusto Nogueira mengatakan kepada media bahwa Ronaldo akan diinterogasi lagi pekan depan. Menyangkut tuduhan mengonsumsi kokain, pernyataan itu menandaskan bahwa Ronaldo adalah "aktivis sosial" dan "tak pernah menggunakan obat terlarang." Striker itu selalu "dikagumi anak-anak dan remaja di Brazil dan seluruh dunia," demikian dinyatakan. "Menyangkut usaha pemerasan, striker Milan ini hanyalah korban," demikian ditambahkan. Penasihat Ronaldo mengatakan, dalam beberapa hari mendatang dia akan tetap berada di rumahnya di Rio de Janeiro untuk menjalani tiga kali fisioterapi tiap hari. Pada awal Mei, dia akan kembali ke Paris untuk "melakukan konsultasi terakhir dengan dokter Prancis Gerard Saillant," yang melakukan pembedahan terhadap Ronaldo dalam Februari atas cedera serius pada lutut kirinya. Dalam pernyataan itu ditambahkan, penyembuhan Ronaldo setelah cedera itu berlangsung baik dan pemain itu "sudah bisa mencapai 110 gerakan tanpa merasakan sakit pada persendiannya." Menurut dokumen itu, Ronaldo, (31), berencana segera meninggalkan Brazil, setidaknya sampai keributan tentang skandal itu mereda. Striker itu diduga bersenang-senang Minggu malam bersama pelacur yang ternyata waria. "Andreia Albertine" menuduh dia menolak membayar pelayanan seks selama semalam di sebuah hotel di Rio de Janeiro. Dalam wawancara dengan harian Folha de Sao Paulo yang diterbitkan Selasa, "Andreia" menandaskan striker itu mengonsumsi kokain dan melakukan hubungan seks sejenis dengan dua waria lainnya. "Andreia" mengatakan, Ronaldo tidak mau membayar karena "dia marah" terhadap dua kawannya. Dia mengatakan, striker itu memberikan kepada kedua waria 770 dolar sebagai bayaran terhadap pelayanan seks. Mereka kemudian membeli obat terlarang lagi di kawasan kumuh Rio. "Ternyata mereka tidak membelinya, tapi kabur," ujar Albertino. Menurut "Andreia," Ronaldo bermain seks dengan kedua temannya dan sadar mereka adalah waria. "Dia pikir hanya saya seorang yang wanita, dua orang lainnya disadarinya adalah boneka cantik waria," katanya dengan logat Brazil. Ronaldo menuduh "Andreia" berusaha memeras dia. Waria itu mengatakan dia takut akan diusut. "Dia kaya, dia adalah Ronaldo, dan bahkan dia bisa membeli ibu saya (untuk memberi kesaksian) melawan saya," katanya. Polisi Rio de Janeiro membuka dua jenis pengusutan terhadap kasus itu. Pertama untuk kebenaran tuduhan "Andreia" terhadap Ronaldo. Pengusutan lainnya, untuk membuktikan apakah waria itu berusaha memeras bintang sepak bola itu dengan menuntut uang 30.000 dolar AS agar skandal itu tidak dibocorkan kepada media. Tiga kali pemain terbaik dunia FIFA Ronaldo, kembali mengalami cedera lutut pada 13 Februari lalu setelah melompat untuk mengejar umpan silang ketika bermain imbang 1-1 lawan Milan di Livorno, demikian diwartakan DPA. Dia menjalani pembedahan satu hari kemudian di Paris dan tiba di Rio de Janeiro bulan ini untuk pemulihan. Dia mengatakan untuk pemulihan diperlukan waktu enam atau tujuh bulan. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008