Jakarta, 30/4 (ANTARA) - Sinyal kenaikan BBM menekan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pagi, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,74 persen. IHSG sesi pagi ditutup melemah 17,008 poin berada di posisi 2.286,518, sedangkan indeks LQ45 juga bergerak turun 4,104 poin atau 0,83 persen ke level 490,547. Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya mengatakan, tingginya harga minyak membuat pemerintah Indonesia telah memberikan sinyal kuat akan dinaikkannya harga BBM dan ini memberikan sentimen negatif terhadap pasar. Kenaikan harga BBM ini dikhawatirkan akan menekan kembali tingkat inflasi dan suku bunga yang mengakibatkan sektor riil akan terganggu. Selain itu, kata Paramitra, ditunggunya outlook perekonomian AS yang dapat diprediksi melalui keputusan The Fed membuat investor AS menahan diri dalam perdagangan saham kemarin, sehingga indeks Dow Jones ditutup melemah 39,81 poin. The Fed menghadapi dilema antara memperhatikan tingginya inflasi atau keinginan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di negara adidaya tersebut. Kondisi ini telah menekan perdagangan saham di bursa Wall Street AS yang Selasa malam Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 39,81 poin atau 0,31 persen menjadi 12.831,94. Turunnya Dow Jones ini diikuti bursa di kawasan Asia, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sesi pagi ditutup turun 46,95 poin atau 0,18 persen ke level 25.867,19, bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 42,62 poin atau 0,19 persen ke level 13.868,29 yang ikut menekan indeks BEI. Sentimen di atas telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 93 dibanding yang naik 52, sedangkan 49 stagnan dan 268 tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks ini dipimpin beberapa saham unggulan, diantaranya saham Bumi Resources yang turun Rp300 menjadi Rp6.550, Internasional Nickel melemah Rp50 ke posisi Rp6.700, Telkom turun Rp50 ke Rp8.900 dan Bakrie Platations terkoreksi Rp50 menjadi Rp1.600. Perdagangan cenderung sepi, dimana hanya terjadi 25.776 kali transaksi dengan volume sebanyak 836,824 juta saham dan nilai Rp1,708 triliun. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008