Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pemimpin di daerah agar turun langsung ke masyarakat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk kemiskinan. Berbicara kepada para peserta temu nasional Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Istana Negara, Jakarta, Rabu, Presiden Yudhoyono menegaskan dana yang sudah dialokasikan bagi pengurangan kemiskinan jangan sampai sia-sia, hanya karena tidak dikelola dengan baik akibat ketidaktahuan para pemimpin terhadap masalah di lapangan. "Saya menginginkan para pemimpin di daerah turun langsung dan mengawasi upaya-upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itu sebagai salah satu pertanggungjawaban pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat, termasuk Presiden dan Wakil Presiden," kata Kepala Negara. Presiden mengatakan sudah mendapat laporan bagaimana program pemberdayaan masyarakat di daerah berlangsung. Diakuinya ada yang sudah berjalan dengan baik, namun ada pula yang belum optimal. "Sejak 2004 dana yang dialokasikan untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat terus bertambah. Sayang bila ternyata ada yang tidak tepat mengenai sasaran," tegas Yudhoyono. Dijelaskan Presiden, pada 2004 dana yang dialokasikan sejumlah Rp19 triliun, kemudian pada 2005 menjadi Rp24 triliun, pada 2006 sebesar Rp41 triliun, 2007 sebesar Rp51 triliun dan pada 2008 sebesar Rp58 triliun. "Pada dua tahun pertama masa jabatan saya, banyak dilakukan kunjungan ke daerah. Hal itu dilakukan agar saya mengetahui kondisi riil yang ada dilapangan sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat," ungkap Presiden. Hasilnya, menurut Presiden, dilakukan sinkronisasi program pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan yang tersebar di 55 proyek dari 19 departemen. Bagi PNPM Mandiri, Presiden Yudhoyono mengatakan program itu dimaksudkan agar pemberdayaan masyarakat tidak hanya dari atas, namun juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Meski nanti akan ada pemilihan umum dan lain-lain, saya minta program ini terus berjalan. Siapa pun nantinya yang mengawaki pemerintahan, saya minta program ini diteruskan," tegasnya. Kepala Negara juga mengingatkan pada masyarakat yang memiliki usaha kecil dan menengah agar memanfaatkan program kredit usaha rakyat. "Saya menginginkan di masa yang akan datang usaha kecil terus tumbuh dan diberi bimbingan. Pemerintah menyediakan dana Rp1,4 triliun dan bila termasuk jaminan hingga Rp20 triliun. Perbankan nasional diharapkan memberikan kredit bagi usaha kecil," kata Presiden. Presiden memaparkan sejak digulirkannya program KUR (Kredit Usaha Rakyat) pada November 2007 hingga saat ini dana yang digulirkan mencapai Rp3,5 triliun. Acara yang diikuti oleh 500 peserta PNPM dari 33 provinsi tersebut dihadiri juga Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Perekonomian Boediono, Menko Polhukam Widodo AS, Menkominfo M. Nuh, Mendag Mari Elka Pangestu, Menag Maftuh Basyuni, Menhut MS Kaban dan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy. (*)
Copyright © ANTARA 2008