Manchester (ANTARA News) - Frank Rijkaard menegaskan bahwa ia tidak akan mundur sebagai pelatih Barcelona setelah dikalahkan tuan rumah Manchester United (MU) 0-1 di semifinal kedua Liga Champions di Stadion Old Trafford, Rabu dinihari WIB.Dengan kegagalan itu, klub Spanyol itu terancam tidak meraih satu gelar juara di kompetisi apa pun karena mereka juga terseok-seok di kompetisi domestik.Gol tunggal Paul Scholes pada menit ke-14 memastikan langkah MU untuk menciptakan final sesama klub Inggris yang belum pernah terjadi sebelumnya.Di final yang akan berlangsung 21 Mei mendatang di Moskow, MU akan berhadapan dengan pemenang antara Chelsea dan Liverpool yang akan bertanding, Kamis dinihari WIB.Terancamnya posisi Rijkaard sebagai pelatih Barcelona tampaknya tidak akan terhindarkan lagi dan hanya menunggu waktu. Tapi mantan pemain nasional Belanda dan AC Milan itu bersikeras untuk tetap bertahan. "Hal itu (mundur) tidak pernah terlintas di kepala saya. Saya tidak berniat mengundurkan diri. Klub masih membutuhkan saya. Kami hanya perlu untuk lebih kompak," katanya seperti dikutip AFP. "Berbeda kalau pemain yang mengatakan ingin mundur, tapi bukan itu masalahnya. Barcelona adalah klub besar dan ada pihak yang akan membuat keputusan pada akhir musim kompetisi tahun ini jika memang ada keputusan yang harus diambil," katanya. Rijkaard mengakui bahwa timnya memang kurang tajam dalam dua pertandingan menghadapi MU dan hal itu berakibat fatal. "Kami telah melakukan segalanya, tapi tidak juga bisa mencetak gol. Pertandingan berlangsung ketat dan seimbang, bahkan kami lebih mendominasi. Tapi yang jelas tim yang lolos adalah mereka yang mencetak gol dan mereka (MU) berhasil melakukan itu," kata Rijkaard yang juga pernah menjadi pelatih tim nasional Belanda itu. Rijkaard kemudian menambahkan: "Kekalahan itu memang terasa pahit dan menyakitkan. Liga Champions sangat penting dan sekarang kami sudah kehilangan peluang. Tapi setelah pertandingan, kami tetap bisa pulang dengan kepala tegak."(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008