Banjarbaru (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani terjun langsung memimpin pemadaman lahan terbakar di Banjarbaru. yang terjadi pada Minggu (11/8) malam.

Turunnya jenderal polisi bintang dua itu setelah mendapat laporan dari Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya bahwa terjadi kebakaran lahan rawa gambut di kota setempat.

Sebelumnya titik api muncul di Jalan Kurnia Ujung Km 23, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru pada Minggu tengah malam, Kapolda bersama Karo Ops Kombes Pol Isdiyono, Dansat Brimob Kombes Pol Ardiyansyah Daulay dan Kapolres Banjarbaru langsung melakukan pengecekan dan sigap terjun ikut memadamkan.

Menurut Kapolda, kawasan Kecamatan Landasan Ulin memang jadi salah satu yang mendapat perhatian khusus lantaran terdapat Bandara Syamsudin Noor. Kabut asap akibat terbakarnya lahan, dikhawatirkan dapat mengganggu penerbangan.

"Sekecil apapun api yang muncul harus segera dipadamkan agar tak sampai seluas. Jadi, jangan underestimate, anggota harus sigap dalam pemadaman," kata Kapolda di Banjarbaru.

Titik api mulai bermunculan di sejumlah daerah rawan karhutla di Kalsel. Kapolda pun terus melakukan kontrol dan menginstruksikan jajarannya memberikan laporan pada kesempatan pertama.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani (kemeja putih) memimpin pemadaman lahan terbakar di Banjarbaru pada malam hari. (antara/foto/firman)

Yazid juga menekankan pentingnya upaya pencegahan dengan mengedukasi masyarakat agar tak membakar lahan untuk alasan apapun.

Jika pun sudah diingatkan dan faktanya tetap membakar, maka polisi akan bertindak tegas dengan jeratan pidana terhadap pelakunya.

"Kalau lahan terbakar secara tak sengaja, mungkin akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan. Jadi, kami imbau masyarakat dapat sama-sama menjaga lingkungan. Pastikan puntung rokok padam sebelum dibuang," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mencatat ada 13 hotspot hasil dari pantauan Satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP di Kalimantan Selatan sepanjang hari Minggu hingga Senin pagi.

Kota Banjarbaru menjadi daerah rawan yang mudah terbakar lantaran dipicu suhu yang mencapai 32 derajat celsius di saat terik matahari dan kecepatan angin 30 knot dan rendahnya kelembaban di angka 55 persen lantaran tak adanya hujan.

"Potensi tinggi untuk sangat mudah terbakar ini ditandai dengan warna merah yang sebagian besar terdapat di wilayah Kalsel," terang Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor Banjarmasin pada BMKG, Muhammad Shaaimul Qadri.

Baca juga: Antisipasi karhutla, Polres HST adakan apel siaga

Baca juga: Relawan PMI dikerahkan membantu memadamkan karhutla di Banjar Kalsel

Pewarta: Firman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019