Jakarta (ANTARA News) - Ratusan orang yang terdiri dari sejumlah serikat buruh dan organisasi LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi) berdemo di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, dan mendesak agar perusahaan ExxonMobil segera dinasionalisasi."Kami ingin agar perusahaan pertambangan asing segera dinasionalisasi agar hasilnya lebih bisa dinikmati oleh kebanyakan rakyat Indonesia," kata Ketua Umum LMND Hilman Afriandi di Jakarta, Selasa.Menurut Hilman, menasionalisasi perusahaan asing seperti ExxonMobil akan membuat pemerintah lebih memiliki sumber daya untuk mewujudkan pendidikan gratis dan berkualitas.Selama ini, LMND menganggap bahwa perusahaan pertambangan asing melakukan penjarahan terhadap sektor pertambangan baik di sektor hulu maupun hilir.Hal itu, ujar dia, dapat dilakukan antara lain karena berbagai perusahaan tersebut mendapatkan kemudahan dari berbagai regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Selain itu, LMND juga menginginkan agar segala macam bentuk utang luar negeri segera dihapuskan agar Indonesia tidak lagi tergantung pada pihak asing. Aksi dengan tujuan yang sama juga pernah dilakukan oleh ratusan orang dari LMND di depan Departemen Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM). LMND itu sendiri merupakan organisasi politik ekstra kampus dibentuk pada 1999 di Bogor oleh 20 organisasi kemahasiswaan. Organisasi ini mengklaim telah eksis di 25 provinsi dan lebih dari 100 kota. Unjuk rasa itu juga diikuti oleh sejumlah buruh yang menuntut agar pemerintah lebih memfokuskan diri dalam membangun sektor perindustrian untuk membantu kesejahteraan para buruh. Hari buruh sendiri dirayakan setiap tahun pada 1 Mei. Sebelumnya, sejumlah organisasi buruh telah memutuskan untuk menggelar aksi pada tanggal tersebut dari Lapangan Banteng hingga Istana Negara. Aksi yang rencananya akan diikuti ribuan buruh itu antara lain Serikat Pekerja Rakyat Indonesia (SPRI), Serikat Pekerja Buruh Informal Indonesia (Serbiindo), Serikat Buruh Maritim Nasional Indonesia (SBMNI), Serikat Buruh Transportasi Nasional (SBTN), dan Serikat Pekerja Otomotif Indonesia (SPOI).(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008