Area persawahan Simpang Alas dan Lapotorop memiliki areal tanam seluas sekitar 50 ha dan selama ini hanya mengandalkan tadah hujan sebagai sumber irigasi.

Jakarta (ANTARA) - PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe meresmikan program optimalisasi kawasan persawahan terpadu di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Optimalisasi persawahan terpadu yang meliputi perbaikan irigasi menggunakan pompa hidran dan panel surya, intensifikasi persawahan, dan unit penggilingan padi merupakan dukungan Tambang Emas Martabe untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

Direktur Operasional PT Agincourt Resources Ed Cooney dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan Tambang Emas Martabe secara aktif mendukung pengembangan masyarakat terutama di sekitar tambang sejak proyek dimulai untuk memastikan masyarakat merasakan manfaat langsung dari kehadiran tambang.

Area persawahan Simpang Alas dan Lapotorop memiliki areal tanam seluas sekitar 50 ha dan selama ini hanya mengandalkan tadah hujan sebagai sumber irigasi. Tak hanya dukungan melalui pembangunan tiga fasilitas, Tambang Emas Martabe juga memberikan dukungan pembekalan teknologi budidaya pertanian jajar legowo yang mampu meningkatkan produktivitas.

"Kami selalu memberikan perhatian khusus untuk berbagai program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai dan manfaat terutama bagi masyarakat sekitar tambang. Pertanian merupakan salah satu fokus utama kami dalam program pengembangan masyarakat, selain tentu saja pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal," tutur Ed Cooney.

Senior Manager Community PT Agincourt Resources Pramana Triwahjudi merinci, dengan adanya optimalisasi ini, luas areal tanam berpotensi berkembang hingga 80 ha dan terjadi peningkatan volume produksi hingga 30 - 40 persen, serta memberikan peningkatan kualitas hidup kepada 200 petani.

"Untuk fasilitas penggilingan padi saat ini memiliki kapasitas produksi mencapai 5 ton per hari. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan lantai jemur seluas 750 m2 serta bangunan gudang dan kantor seluas 270 m2. Kualitas beras yang dihasilkan adalah beras premium. Saat ini penggilingan padi dikelola oleh Koperasi Marsada Jaya Bersama," jelas Pramana.

Baca juga: Agincourt Resources targetkan produksi emas 350.000 ounces pada 2019

Pramana menambahkan untuk fasilitas pompa hidram dan solar panel, Tambang Emas Martabe telah membangun 10 unit pompa mekanis yang mampu mengalirkan air 50 liter/detik ke sawah. Adapun, pompa hidram ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar dan mudah perawatannya. Sistem irigasi ini didukung dengan solar panel 9 kW untuk mengoperasikan pompa submersile yang digunakan untuk mengalirkan kembali air sisa dari pompa hidram dengan volume 13 liter/detik.

"Kami berharap seluruh fasilitas dukungan ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para petani. Kami selalu memberikan perhatian khusus untuk berbagai program pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus memberikan nilai dan manfaat terutama bagi masyarakat sekitar tambang. Pertanian merupakan salah satu fokus utama kami dalam program pengembangan masyarakat, selain tentu saja pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan pengembangan ekonomi lokal," tutur Ed Cooney.

Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu berharap dukungan program tanggung jawab sosial Tambang Emas Martabe dapat memberikan dampak ekonomi yang luas dan jangka panjang kepada masyarakat.

Peresmian program optimalisasi kawasan persawahan terpadu di Desa Batuhula ditandai dengan pengaliran air hidran dan tanam serempak oleh Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M. Pasaribu dan Direktur Operasional PT Agincourt Resources Ed Cooney beserta jajaran manajemen Tambang Emas Martabe, dilanjutkan dengan kunjungan ke tiga fasilitas yang telah dibangun.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019