Ramallah, Palestina (ANTARA) - Penyerbuan Komplek Masjid Al-Aqsha di Jerusalem oleh pasukan pendudukan Israel pada pagi Idul Adha merupakan bentuk agresi kejam yang dirancang untuk menyulut ketegangan politik dan agama di seluruh Palestina.
"Kami mengutuk agresi yang tercela dan berbahaya ini, dan menganggap lembaga politik Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi besarnya," kata Hanan Ashrawi, Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), sebagaimana dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA, Senin.
"Untuk mendapatkan nilai dalam musim pemilihan umum, politisi Israel bersaing untuk menunjukkan tingkat agresi dan permusuhan yang lebih tinggi terhadap rakyat Palestina saat hari raya penting agama ini, termasuk dukungan bagi rencana pemukim Yahudi untuk menyerbu Kompleks Al-Aqsha. Serangan Israel ini dan dukungan politis terhadap ekstremisme menyulut sentimen keagamaan dan berpotensi menjerumuskan wilayah ini ke dalam perang sektarian. Tindakan-tindakan itu mencerminkan agenda berbahaya dan tidak bertanggung jawab yang harus dihadapi dengan pengutukan internasional yang tegas dan menyeluruh," kata pejabat PLO tersebut.
Perempuan pejabat itu menyeru masyarakat internasional "untuk menghadapi perbuatan agresif ini dan turun tangan dan menghentikan kerusakan lebih jauh di Jerusalem."
Sumber: WAFA
Baca juga: Organisasi Islam serukan kehadiran Palestina di Masjid Al-Aqsha
Baca juga: Lebih 1.100 pemukim Yahudi menerobos ke kompleks Masjid Al-Aqsha
Baca juga: Sejumlah orang Yahudi masuki Kompleks Al-Aqsha untuk rayakan Paskah
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019