Bandarlampung (ANTARA News) - Puluhan massa Serikat Pekerja untuk Kesejahteraan Lampung (SPKL) melakukan aksi demo untuk memperingati hari buruh internasional, sekaligus mendesak pemerintah untuk menasionaliasi industri pertambangan asing. "Pemerintah agar segera mengambil alih kendali atau menasionalisasi industri pertambangan, membatalkan dan merombak kontrak kerja sama dengan perusahaan asing, karena telah merugikan kepentingan nasional dan memiskinkan rakyat," kata Ketua SPKL, M Djauhari, dalam aksi demo di halaman Gedung DPRD Lampung, Selasa. Orientasi pertambangan harus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, baik bahan baku industri maupun sumber energi demi keperluan industri, rumah tangga, dan transportasi. Kemudian, menyediakan basis industri hulu yang tangguh dan mendukung pembangunan industri pengolahan hasil sumber daya alam, terutama yang paling mendesak dibutuhkan oleh industri nasional. Selain itu, mereka juga minta agar pemerintah mengalokasikan keuntungan yang diperoleh dari penjualan komoditi pertambangan untuk kesejahteraan rakyat, seperti menyediakan pendidikan dan kesehatan gratis, serta membuka lapangan pekerjaan. Terkait May Day, yang tahun ini bertepatan dengan peringatan Kenaikan Yesus Kristus pada tanggal 1 Mei, para buruh di Lampung tidak melakukan aksi demo seperti tahun-tahun sebelumnya. "Kita menghormati dan menghargai saudara kita yang melaksanakannya," kata dia. Aksi massa mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian sejak mereka bertolak menuju Kantor DPRD Lampung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008