Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim akhirnya berjabat tangan dengan PM Abdullah Badawi dan Wakil PM Najib Tun Razak di Gedung Parlemen, Selasa, setelah bertahun-tahun kedua belah pihak saling menghujat dan mengkritik melalui media massa. Salaman antara pemimpin oposisi dengan PM Malaysia dan wakilnya menjadi perhatian semua wartawan, anggota parlemen dan para undangan yang hadir. Hal itu tanpa direncanakan setelah Yang Dipertuan Agung Malaysia ,Mizan Zainal Abidin, ingin bersalaman dengan semua anggota parlemen. Yang Dipertuan Agung Mizan Zainal Abidin hari ini meresmikan pembukaan persidangan parlemen hasil Pemilu ke-12, 8 Maret 2008. Setelah membuka secara resmi persidangan, Mizan Zainal melakukan jamuan makan kecil dengan PM Malaysia dan Wakilnya serta para ketua parlemen. Seluruh anggota parlemen juga ada jamuan makan kecil di ruangan utama yang terpisah. Secara tiba-tiba ada pengumuman, Yang Dipertuan Agung ingin silaturrahmi dan bersalaman dengan seluruh anggota parlemen. Seluruh anggota parlemen diminta baris teratur, sedangkan Yang Dipertuan Agung dan Permaisuri berdiri didampingi PM Malaysia dan wakilnya. Anwar Ibrahim akhirnya dapat bersalaman dengan PM Badawi dan Wakilnya Najib Tun Razak disaksikan semua wartawan, anggota parlemen dan seluruh undangan. Tokoh oposisi dan reformasi bersalaman dengan Yang Dipertuan Agung dan Permaisuri dahulu setelah itu bersalaman dengan PM Malaysia dan Wakilnya beserta istri. Walaupun bersalaman dan saling melempar senyum antara Anwar Ibrahim dengan Badawi dan Najib, tetapi kejadian itu sangat cepat berlangsung, tanpa mengeluarkan satu dua patah kata, hanya bersalaman saja Hari ini merupakan hari pertama kali Anwar Ibrahim datang ke parlemen dalam acara resmi setelah larangan berpolitik sejak 14 April 1999 dan berakhir 14 April 2008. Bahkan Anwar Ibrahim sempat dijebloskan ke penjara oleh PM Mahathir Mohamad. Anwar Ibrahim datang ke parlemen pun untuk mendampingi istrinya Wan Azizah Wan Ismail yang menjadi Presiden PKR (Partai Keadilan Rakyat) dan pemimpin oposisi di parlemen Malaysia yang memiliki 82 anggota parlemen dari total 222 anggota parlemen. Anwar Ibrahim, menjadi penasehat PKR, dan PM Malaysia Abdullah Badawi pernah bertemu dalam acara perayaan Natal di sebuah gereja Dang Wangi, Kuala Lumpur, 25 Desember 2007, tapi tidak saling menegur sapa, apalagi berjabatan tangan. Menurut Wakil Presiden PKR, Mohd Azmin Ali, Anwar Ibrahim dan Abdullah Badawi bertemu dan bersalaman terakhir kali pada acara Idul Adha 2004, tidak lama setelah Anwar keluar dari penjara. "Setelah itu tidak ada pertemuan dan bersalaman di antara keduanya dan ini baru yang pertama kali sejak 2004. Kalau dengan Najib mungkin sudah 10 tahun tidak bersalaman," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008