Pasar saham Aussie dibuka melemah tertekan sektor material

Indeks acuan S&P/ASX 200 turun tipis enam poin atau 0,091 persen menjadi 6.578,40 poin

Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka sedikit lebih rendah pada perdagangan Senin pagi, dengan penurunan di sektor material membebani sebagian besar indeks.

Pada pukul 11.00 waktu setempat, sebut Xinhua, indeks acuan S&P/ASX 200 turun tipis enam poin atau 0,091 persen menjadi diperdagangkan di 6.578,40 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas berkurang 5,6 poin atau 0,084 persen pada 6.657,80 poin.

"Pada Jumat malam (9/8), indeks saham Eropa dan AS jatuh, obligasi berada di bawah tekanan dan emas tergelincir di bawah 1.500 dolar AS per ounce," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

"Pelemahan lintas kelas aset menunjukkan beberapa kekhawatiran bahwa dampak dukungan bank-bank sentral dipertanyakan," tambahnya.

Secara lokal, para penambang adalah yang terbesar, tenggelam lebih dari satu persen sementara layanan komunikasi dan utilitas juga turun.

Saham-saham energi dan keuangan membukukan kenaikan yang sangat rendah, memiliki dampak terbatas pada keseluruhan indeks, tetapi saham konsumen, industri dan perawatan kesehatan semuanya berhasil menguat.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia sebagian besar lebih tinggi dengan Commonwealth Bank naik 0,34 persen, Westpac Bank naik 0,20 persen dan ANZ naik 0,13 persen, namun National Australia Bank turun 0,15 persen.

Saham-saham pertambangan melemah dengan Fortescue Metals turun 1,65 persen, BHP turun 0,74 persen, Rio Tinto turun 1,89 persen dan penambang emas Newcrest turun 1,67 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas beragam dengan Oil Search naik 0,29 persen, Santos turun 0,07 persen, dan Woodside Petroleum naik 0,27 persen.

Supermarket terbesar Australia menguat, dengan Coles naik 0,44 persen dan Woolworths naik 0,69 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra merosot 1,13 persen, operator nasional Qantas terangkat 1,05 persen dan perusahaan biomedis CSL bertambah 0,58 persen.