Monte Carlo, (ANTARA News) - Roger Federer yakin mampu memujudkan impiannya untuk memperoleh satu-satunya gelar grand slam yang belum pernah digenggamnya, meski petenis berotot Rafael Nadal siap menghadang di sepanjang turnamen lapangan tanah liat Eropa. Federer menyerah di tangan petenis Spanyol berusia 21 tahun itu di final Monte Carlo untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, kekalahan ketujuh dari delapan pertemuannya dengan pemain yang juga menjuarai tiga edisi terakhir Prancis Terbuka. Petenis Swiss itu merebut 12 gelar grand slam, tetapi Roland Garros selalu lepas dari genggamannya. Namun demikian, ia enggan mengakui kekalahan 5-7, 5-7 membuat Nadal semakin mudah merebut gelar keempatnya di Paris. "Saya menekan Rafa dan saya merasa bisa mengalahkannya jika saya bermain dengan cara yang benar. Saya tidak memiliki perasaan itu tahun lalu," kata Federer yang pada 2008, telah kehilangan gelarnya di Australia Terbuka dan mengalami radang kelenjar. "Tetapi saya merasa sehat dan dapat bergerak dengan baik. Saya kini dalam kondisi yang lebih kuat dan saya senang dengan kondisi saya sekarang. "Saya bangkit dari keterpurukan pada babak pertama (setelah hanya terpaut dua poin dari kekalahan melawan petenis peringkat 137 dunia Ruben Ramirez Hidalgo) dan saya mengalahkan beberapa pemain besar setelahnya. "Serangan saya tidak mampu berbicara banyak seperti sebelumnya. Tetapi hal itu bisa terjadi. Saya merasa hampir kalah." Federer kini telah menelan sembilan kekalahan dari 15 pertemuannya dengan Nadal dan memiliki masalah tambahan untuk menyusun formula permainan. Bersama pelatih Jose Higueras, ia bertujuan menaklukkan petenis Spanyol itu di Roma Master dan kemudian di Paris, demikian diwartakan AFP. (*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008