Jakarta, 28 April 2008 (ANTARA) - PT Timah (Persero) Tbk hari ini melaporkan kinerja operasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir 31 Maret 2008. Dalam laporan tersebut, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp487,3 miliar, atau 55% lebih tinggi dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp314,3 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham naik 55%% lebih tinggi dari Rp625,- per saham pada triwulan pertama 2007 menjadi Rp968,- per saham pada triwulan pertama tahun ini. Lebih tingginya laba bersih tersebut terutama disebabkan lebih tingginya rata-rata harga logam timah pada triwulan pertama 2008 yakni US$17.133 per metrik ton, atau lebih tinggi 36% dibandingkan rata-rata harga logam timah yang diterima pada periode yang sama tahun 2007 sebesar US$12.635 per metrik ton. Sementara nilai tukar rata-rata Dolar AS terhadap Rupiah yang diterima oleh Perseroan adalah 2% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp9.134, menjadi Rp9.291 per Dolar AS. Volume penjualan logam timah selama triwulan pertama 2008 mencapai 10.176 metrik ton atau 30% lebih rendah dibandingkan volume penjualan logam timah periode yang sama tahun lalu sebanyak 14.554 metrik ton. Produksi logam mengalami penurunan dari 14.350 metrik ton pada triwulan pertama 2007 menjadi 11.523 metrik ton pada triwulan pertama 2008, atau 20% lebih rendah. Sedangkan total produksi bijih timah selama triwulan pertama 2008 mengalami penurunan sebesar 61%, dari 22.329 ton Sn pada triwulan pertama 2007 menjadi 8.730 ton Sn pada triwulan pertama 2008. Faktor yang mempengarungi berkurangnya produksi bijih adalah akibat lebih rendahnya produksi bijih dari tambang darat sebesar 69%, produk bijih triwulan pertama tahun 2007 sebesar 20.230 ton Sn menurun menjadi sebesar 6.178 ton Sn pada triwulan pertama tahun 2008. Produksi bijih timah darat pada triwulan pertama 2007 lebih tinggi terutama disebabkan oleh berlimpahnya ketersediaan bijih timah dari masyarakat paska penertiban penambangan timah Oktober 2006 dan perseroan diminta pemerintah untuk menampung bijih timah yang berasal dari masyarakat yang tidak tersalurkan pada Smelter Swasta yang ditutup penegak hukum atas alasan melanggar ketentuan yang berlaku. Produksi bijih dari kapal keruk yang dihasilkan selama periode triwulan pertama 2008 mengalami kenaikan sebesar 22%, dari 2.009 ton Sn pada periode yang sama tahun 2007 menjadi 2.552 ton Sn. Pendapatan dari penjualan selama triwulan pertama 2008 adalah sebesar Rp1.811,9 miliar atau 3% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007 sebesar Rp1.858,9 miliar. Penerimaan penjualan sebesar itu terdiri dari penjualan logam timah Rp1.619,9. miliar (89%), penjualan batubara Rp184,8 miliar (10%), dan sisanya berasal dari penjualan jasa keteknikan, jasa pengedokan dan jasa eksplorasi masing-masing sebesar Rp915. juta, Rp2,7. milyar dan Rp3,6 miliar. Sementara harga pokok penjualan timah mengalami penurunan sebesar 25% dari sebelumnya Rp 1.259,4 miliar pada triwulan pertama tahun 2007 menjadi Rp945,9 miliar pada periode yang sama tahun 2008. Jumlah aktiva Perseroan meningkat 26% pada triwulan pertama 2008 yakni sebesar Rp5.181,2 miliar dari sebelumnya pada triwulan pertama 2007 sebesar Rp4.100,8 miliar. Faktor dominan yang mempengaruhi kenaikan ini adalah peningkatan aktiva lancar perseroan sebesar 39%. *) Laporan Keuangan Konsolidasian PT Timah (Persero) Tbk dan Perusahaan Anak yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2008 dan 2007, juga tersedia di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), Gedung Bursa Efek Indonesia. Keterangan lebih lanjut, hubungi: Abrun Abubakar, Sekretaris Korporat Tel : +62 21 344 4011 Fax: +62 21 344 4012 Email: investorrelation@pttimah.co.id www.timah.com

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008