Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komaruddin mengatakan wacana menteri muda, tidak sekadar muda secara usia, tapi harus memiliki pengalaman politik dan pengalaman ketatanegaraan.
"Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati itu benar, bahwa menteri muda harus ada pengalaman politik dan pengalaman ketatanegaraan," kata Ujang Komaruddin melalui telepon selulernya, di Jakarta, Minggu.
Ujang Komaruddin mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya usai dikukuhkan sebagai ketua umum DPP PDI Perjuangan periode 2019-2024, pada Kongres V di Bali yang mengatakan soal wacana menteri muda pada kabinet mendatang harus memiliki pengalaman politik dan pengalaman ketatanegaraan.
Menurut Ujang Komaruddin, wacana menteri muda, tidak sekedar muda secara usia, tapi harus memiliki pengalaman politik dan pengalaman ketatanegaraan. "Hal yang realistis jika syarat menteri muda minimal pernah menjadi anggota DPR RI," katanya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini kemudian merujuk pada menteri muda di Malaysia, meskipun masih muda secara usia tapi memiliki banyak pengalaman, pernah menjadi anggota parlemen dan bahkan ketua partai.
"Namun, wacana menteri muda di Indonesia dimaknai berbeda. Muda usia dan memiliki kedekatan dengan elite politik. Bahkan, ada ketua umum partai politik yang mengusulkan anaknya, meskipun tidak memiliki pengalaman ketatanegaraan," katanya.
Soal pernyataan Megawati bahwa pemuda yang sukses di dunia bisnis belum tentu mampu memimpin kementerian, menurut Ujang, hal itu ada benarnya. Ujang menjelaskan, bahwa memimpin kementerian bukan seperti memimpin perusahaan.
"Memimpin kementerian jauh lebih sulit dari memimpin perusahaan, karena di kementerian akan berhadapan birokrasi yang kondisinya kompleks," katanya.
Menurut Ujang, jika pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua ingin ada menteri muda, bukan hanya sekedar berusia muda, tapi harus memiliki pengalaman ketatanegaraan dan politik. "Pak Jokowi agar membuat kriteria yang jelas dan rinci, sehingga tidak dipersepsikan terlalu luas. Paling tidak pernah menjadi anggota DPR RI. Itu wajar saja," katanya.
Ujang menambahkan, kalau Presiden Joko Widodo merekrut menteri muda tanpa kriteria yang jelas, apalagi karena ingin balas budi, maka dapat menimbulkan citra buruk bagi pemerintahan.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019