Dalam keterangan pers yang diterima Antara, Jakarta, Minggu, Agus menuturkan hasil pantauan Minggu pagi (11/8) menunjukkan pengurangan jumlah hotspot kategori sedang dan tinggi juga terjadi di sejumlah daerah lain, yakni Kalimantan Selatan berkurang 27 titik menjadi 14 titik; Kalimantan Timur berkurang tiga titik menjadi 20 titik; dan Kalimantan Utara berkurang enam titik menjadi 23 titik.
Namun di beberapa lokasi, jumlah titik panas bertambah, yaitu Kalimantan Barat bertambah 72 titik menjadi 605 titik; Kalimantan Tengah bertambah empat titik menjadi 163 titik.
Kemudian, titik panas di Jambi bertambah satu titik menjadi tiga titik panas; Sumatera Selatan bertambah enam titik menjadi 19 titik; dan Bangka Belitung bertambah 10 titik menjadi 14 titik.
Meskipun asap terdeteksi di Sumatera dan Kalimantan, tapi tidak ada asap yang melintas ke negeri tetangga Malaysia atau Singapura.
Kondisi cuaca berdasar jarak pandang dan kondisinya antara lain Pekanbaru 5 km (berasap), Jambi 9 km (berawan), Palembang >= 10 km (berawan), Pontianak 5 km (berasap), Pangkalan Bun 9 km (berawan), Palangkaraya 5 km (berasap), Sanggu-Buntok 4 km (berasap), Banjarmasin >= 10 km (berawan), dan Tanjung Harapan - Tanjung Selor 5 km (berasap).
Sedang kualitas udara berdasar nilai PM10 menunjukkan Pekanbaru 166 dengan kategori tidak sehat, Pontianak 253 dengan kategori sangat tidak sehat, Palangkaraya 217 dengan kategori sangat tidak sehat, dan Sampit 26 dengan kategori sehat.
Sejak Minggu pagi (11/8) personel sebanyak 9.072 orang di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantar Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, yang terdiri dari unsur TNI, POLRI, BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta masyarakat terlibat dalam upaya memadamkan api baik dari darat maupun dari udara.
***3***
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019