Tokyo (ANTARA News) - Sepuluh warga Korea Utara yang sedang membantu pembangunan tempat yang diduga sebagai reaktor nuklir di Suriah diperkirakan telah tewas dalam serangan udara Israel pada September lalu, kata televisi Jepang NHK, Senin, mengutip pernyataan pejabat-pejabat Korea Selatan. Laporan itu kemudian disusul dengan penyiaran foto-foto oleh Amerika Serikat pada pekan lalu, berkaitan apa yang disebut reaktor nuklir Suriah yang berkemampuan menghasilkan plutonium yang dibangun dengan bantuan Korea Utara. Israel menghancurkan tempat yang diduga reaktor nuklir itu dalam serangan udara 6 September. NHK mengatakan, di antara korban tewas termasuk para petugas dari satuan partai komunis Korea Utara yang mengekspor senjata-senjata dan teknologi militer, serta teknologi kemiliteran, dan para anggota satu militer Korea Utara yang membuat fasilitas nuklir di negara tersebut. Dua atau tiga warga Korea Utara berhasil selamat dari serangan udara itu, tetapi tidak jelas apa yang terjadi terhadap mereka setelah itu, kata laporan NHK, sebagaimana dikutip Reuters. Suriah membantah dengan menyatakan tuduhan-tuduhan AS itu sebagai tuduhan ngawur. Pyongyang bersikap enggan untuk membicarakan mengenai alih tekonologi nuklir dengan negara lain, termasuk Suriah, di samping diduga untuk memperkaya uranium. (*)
Copyright © ANTARA 2008