Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara Jakarta pada malam takbiran Idul Adha 1440 Hijriah membaik. Jika dilihat dari pantauan situs web BMKG, pada jam 19.00 WIB parameter partikulat meter 10 berada pada konsentrasi 48,00 µg/m³ atau menunjukkan warna hijau atau baik.
Meski demikian, jika dipantau dari situs web AirVisual, tercatat kualitas udara rata-rata Jakarta pada Sabtu malam ini termasuk kategori sedang menurut US Air Quality Index (AQI), atau indeks kualitas udara di angka 102, setara dengan parameter partikulat meter 2,5 berada pada konsentrasi 35,4 µg/m³.
Hal itu berbeda dengan kualitas udara Jakarta jam 08.00 WIB pagi tadi, Air Quality Index (AQI) Jakarta sempat berada di angka 166 alias kategori tidak sehat. Tingkat polusi itu membaik sekitar jam 15.00 WIB.
Hingga kini, berdasarkan pantauan melalui laman web AirVisual.com yang diakses pukul 21.18 WIB, peringkat buruk kualitas udara Jakarta semakin turun di peringkat tujuh dunia.
Terdapat tiga wilayah dari pemantauan AirVisual yang memiliki kualitas udara terburuk.
Pertama, di kawasan Kedutaan AS Jakarta Selatan yang memiliki kualitas udara terburuk, dengan indeks kualitas udara di angka 151 alias tidak sehat, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 57 µg/m³.
Disusul kemudian kawasan Pejaten Barat dengan tingkat indeks kualitas udara di angka 115, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 41,1 µg/m³.
Terakhir, di Pegadungan Jakarta Barat, memiliki tingkat indeks kualitas udara di angka 119, setara dengan parameter pm 2.5 dengan konsentrasi 42,7 µg/m³.*
Baca juga: Pagi jelang Iduladha, kualitas udara Jakarta level merah
Baca juga: Mengerem polusi dari asap buangan industri di Jakarta
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019