Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menantang para insinyur yang tergabung dalam wadah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) wilayah Bali-Nusa Tenggara ikut aktif mengawal dan menyukseskan program industrialisasi yang sedang digencarkan, termasuk membuat produk yang inovatif dan kreatif untuk provinsi itu.
"Harus ada produk real yang bisa kita hasilkan made in NTB," ujarnya saat tampil sebagai pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) membahas industrialisasi, yang digelar PII melalui Badan Kejuruan Teknik Industri (BKTI) dan Komite Pengembangan Organisasi Korwil Bali-Nusra bekerjasama dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) di Mataram, Sabtu.
Doktor Zul sapaan Gubernur NTB mengatakan pada 2021, NTB akan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia MotoGP. Karena itu, ia tidak mau masyarakat NTB, terutama anak-anak muda dan para insinyur hanya jadi penonton pada acara yang akan dihadiri jutaan penonton dari berbagai belahan dunia itu.
"Kenapa tidak bisa diproduksi helm yang kita promosikan saat acara MotoGP. Bisa saja bahannya dari serabut kelapa, dan lainya," ucapnya.
Pada FGD yang di moderatori Koordinator Wilayah PII Bali-Nusra, Hadi Santoso dan menghadirkan puluhan peserta dari perwakilan empat pilar ekonomi, populer disebut ABCG (Academic, Business, Community, Government) tersebut, Gubernur Zulkieflimansyah, kembali menekankan bahwa industrialisasi tidak harus selalu dimana-dimana sebagai hal yang bombastis, tapi intinya harus dapat diimplementasikan.
"Kerangka kerjanya realistis, step by step-nya jelas dan measurable atau dapat dilaksanakan," terangnya.
Gubernur NTB berjanji ketika semua itu terpenuhi, akan siap mendukung penuh dengan sumber daya yang dimiliki Pemprov NTB.
Sementara itu, Ketua BKTI PII yang juga Presiden IOI, I Made Dana Tangkas, menyambut tantangan Gubernur NTB tersebut. Ia sempat memaparkan rencana industrialisasi yang dianggap layak di NTB. Di antaranya kendaraan listrik untuk mendukung kendaraan pedesaan dan industri. Termasuk industri berbasis kelautan, perikanan, kehutanan dan pertanian. Termasuk siap membuat helm dari bahan lokal, sesuai permintaan Gubernur NTB.
"Kami hadir dengan tiga tim pelaku bisnis. Yakni kelapa, perikanan, dan kelautan. Sementara, saya sendiri telah berpengalaman tiga puluh tahun di industri mobil. Sebagai Direktur Toyota dan juga sebagai Presiden IOI," tuturnya.
Menurutnya, FGD itu baru pada tahapan perkenalan, penjajakan dan brainstorming agar rencana induk bisnis untuk membantu Pemprov NTB tidak salah arah.
Made berjanji akan mendukung penuh program industrialisasi Gubernur NTB dengan akan menggelar acara FGD lanjutan yang akan menghadirkan berbagai pihak ABCG yang relevan untuk bersinergi dengan ABCG di NTB.
Baca juga: PII: Padamnya listrik karena jaringan yang kompleks
Baca juga: Insinyur Indonesia jalin kerja sama dengan mitra di Jordania
Baca juga: PII sebut regulasi kelistrikan bingungkan industri
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019