dua di antaranya telah meninggal dunia bernama Jati Aswarti (53) dan Rahmima (52)
Pulaupunjung (ANTARA) - Sebanyak sembilan dari 35 korban yang diduga mengalami keracunan makanan mendapat perawatan intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar) dan 26 dirawat inap.
"Sudah 35 pasien yang dirawat sampai sore ini, sekitar 26 korban sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, selebihnya masih ditangani di UGD," kata Kepala Tata Usaha RSUD Sungai Dareh Dharmasraya, Norawiza di Pulau Punjung, Sabtu.
Ia memastikan tenaga kesehatan dan fasilitas yang dimiliki RSUD Sungai Dareh dapat melayani pasien korban diduga keracunan.
"Insyaallah dokter kita cukup, perawat kita juga siaga, dan fasilitas kamar memadai menampung korban," katanya.
Sementara, Bupati Dharmasraya (Sumbar) Sutan Riska Tuanku Kerajaan, menginstruksikan seluruh petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap puluhan pasien yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut.
"Saya instruksikan seluruh petugas kesehatan mulai dari Pustu, Puskesmas, dan RSUD lakukan apa saja yang dapat dilakukan, ini untuk mengantisipasi jumlah korban dan situasi semakin parah," katanya.
Bupati melalui Kepala Bagian Humas Setda Dharmasraya, Budi Waluyo, mengatakan total korban yang mengalami keracunan mencapai 65 orang, namun yang mengeluhkan sakit sebanyak 44 orang, dua di antaranya telah meninggal dunia bernama Jati Aswarti (53) dan Rahmima (52).
Puluhan korban yang diduga mengalami keracunan makanan tengah mendapat perawatan di sejumlah pusat kesehatan masyarakat, seperti Puskesmas Gunung Medan, Pustu Siguntur dan sebagian sudah dirujuk ke RSUD Sungai Dareh, kata dia.
Sebelumnya puluhan ibu anggota wirid yasin diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap lontong sayur di salah satu rumah warga di Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. *
Baca juga: Satu warga meninggal, puluhan ibu-ibu dirawat akibat keracunan makanan
Baca juga: Merasa seperti ada rasa sabun di mulut? Ini penyebabnya
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019