Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan mancanegara setelah menikmati liburannya di Bali dan kembali ke negaranya masing-masing lewat terminal keberangkatan internasional Bandara Ngurah Rai dipantau suhu tubuh dan kondisi kesehatannya. Pemantauan tersebut dilakukan dengan menggunakan thermal scanner yakni alat pemindai suhu, demikian ANTARA News melaporkan dari Bandara Ngurah Rai Tuban Minggu. Jika ada wisatawan atau siapa saja yang melewati alat tersebut secara otomatis terdeteksi panas badannya di layar pemantau. Pengoperasian alat yang mampu memberi dan menyeleksi health alert card-HAC merupakan awal dari peragaan simulasi penanganan flu burung bertaraf internasional di Bandara Ngurah Rai. Simulasi tersebut merupakan rangkaian peragaan penanganan flu burung di tingkat nasional maupun propinsi dan kabupaten di Bali yang berlangsung selama tiga hari sejak 25 April lalu. Wisatawan asing diterminal keberangkatan itu harus antri melewati alat sensor panas badan tersebut. Dalam simulasi yang melibatkan petugas instansi terkait itu digambarkan penyakit flu burung seolah-olah terjadi pandemi atau kejadian luar biasa (KLB). Kondisi yang sangat mengkhawatirkan itu menjadikan lalu lintas orang mendapat perhatian serius, yakni mereka yang datang dan pergi lewat Bandara Ngurah Rai kondisi kesehatannya di pantau. Belasan petugas dari instansi terkait telah siap melakukan simulasi, termasuk sejumlah ambulan yang telah disiagakan untuk mengangkut korban penderita H5N1 ke rumah sakit umum pusat (RSUP) sanglah Denpasar untuk mendapat penanganan tim dokter. Simulasi hari pertama dan kedua dilaksanakan di empat lokasi di Kabupaten Jembrana dan Tabanan yang sempat disaksikan 176 pengamat dari sembilan negara dan 14 lembaga internasional. Kegiatan simulasi itu sebagai cermin keseriusan kesungguhan pemerintah Indonesia, termasuk Pemprop Bali serta jajaran Pemkab dan Pemkot di daerah ini dalam menangani flu burung. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008