Kochi, India (ANTARA) - Jumlah korban jiwa akibat banjir di Negara Bagian Karnataka, Kerala dan Maharashtra di India telah naik jadi 95, demikian jumlah resmi yang dikeluarkan pada Sabtu.
Sementara itu hujan lebat dan tanah longsor yang diakibatkannya memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Hujan musim penghujan dari Juni sampai September adalah saluran penting kehidupan buat masyarakat pertanian India, dan memberikan 70 persen curah hujan buat negeri tersebut. Tapi hujan juga mengakibatkan kematian dan kerusakan setiap tahun.
Baca juga: PM India berkemah di Kerala, yang dilanda banjir
Sebanyak 42 orang meninggal di Negara Bagian Kerala di bagian barat-daya India dan lebih dari 100.000 orang yang terpengaruh telah diungsikan, kata lembaga penanganan bencana pemerintah sentral, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu. Sebelumnya, 80 tanah longsor melanda negara bagian itu dalam dua hari.
Negara bagian tersebut berencana membuka pintu Bendungan Banasurasagar di Kabupaten Wayanad pada pukul 09.30 GMT (16.30 WIB), kata Kepala Menteri Pinarayi Vijayan selama satu taklimat di Kota Kochi. Pintu air bendungan itu dibuka sebagian pada Sabtu pagi untuk mengelola permukaan air dan menghindari kerusakan serius, kata seorang pejabat senior negara bagian kepada Reuters.
Baca juga: Jutaan orang terkena dampak akibat banjir di India
Siaga merah, atau prakiraan kondisi cuaca buruk dan curah hujan parah, telah dikeluarkan buat tujuh dari 14 kabupaten di negara bagian tersebut, kata Kepala Ruang Kendali Penanganan Bencana Negara Bagian Kerala pada Sabtu.
Tahun lalu, Kerala dilanda salah satu banjir paling parah dalam 100 tahun. Lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari lima juta orang terpengaruh.
Baca juga: Hujan lebat sebabkan banjir, pengungsian di India Selatan
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019