Surabaya (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Zannubah Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) dan Pejabat Ketua Umum DPP PKB Ali Masykur Moesa menyatakan pasrah kepada peserta Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB di Pesantren Al Ashriyah Nurul Iman, Parung, Bogor pada 30 April hingga 1 Mei."Itu hak peserta. Saya dan pak Ali Masykur sekarang kosentrasi pada penyelenggaraan MLB agar berjalan dengan baik. Agar cabang-cabang tak terprovokasi dan terintimidasi dengan informasi yang salah," kata Yenny Wahid di sela-sela Ta`aruf Cagub-Cawagub PKB Jatim DR H Achmady-Brigjen TNI (Purn) Suhartono di Surabaya, Minggu petang.Putri dari Ketua Umum Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu disebut-sebut sebagai salah satu calon Ketua Umum DPP PKB pengganti Muhaimin Iskandar. Calon lain adalah Ali Masykur Moesa dan Effendy Choiry.Senada dengan itu, Ali Masykur Moesa menyatakan langkah paling penting untuk saat ini adalah menyelamatkan PKB, karena itu DPW dan DPC PKB se-Indonesia diimbau untuk menyukseskan MLB dengan mendukung kepemimpinan Gus Dur. "Saya kira, semua kader PKB itu akan siap kalau diberi amanat, tapi saya dan mbak Yenny sekarang lebih mementingkan untuk menyukseskan MLB," kata anggota FKB DPR RI itu. Ditanya tentang pengakuan DepkumHAM kepada DPP PKB di bawah kepengurusan Muhaimin Iskandar, Ali Masykur mengatakan jajaran DepkumHAM sudah tahu bahwa kendali tertinggi dalam struktur PKB adalah Dewan Syuro. "Karena itu, DPW dan DPC PKB se-Indonesia jangan khawatir, karena PKB pasti ikut Pemilu. Itu diatur dalam pasal 315 Undang Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu," katanya. Pasal 315 menyebutkan partai politik peserta Pemilu 2004 yang memperoleh sekurang-kurangnya tiga persen jumlah kursi DPR atau memperoleh sekurang-kurangnya empat persen kursi DPRD provinsi yang tersebar sekurang-kurangnya di 1/2 jumlah provinsi, atau memperoleh sekurang-lurangnya empat persen jumlah kursi DPRD kabupaten/kota yang tersebar sekurang-kurangnya di 1/2 jumlah kabupaten/kota ditetapkan sebagai partai politik peserta Pemilu setelah Pemilu tahun 2004. "Kami sudah berkonsultasi dengan beberapa pihak terkait pasal tersebut, seperti ahli hukum, Departemen Hukum dan HAM, serta Komisi Pemilihan Umum, dan semua sepakat PKB otomatis menjadi partai peserta Pemilu 2009. Soal proses dan sebagainya dikembalikan ke internal partai," katanya. Dalam sambutan saat memperkenalkan pasangan Achmady-Suhartono, Gus Dur menyebut Muhaimin Iskandar sebagai pihak yang memaksa terselenggaranya MLB. "Kita hanya melayani. Kita pegang AD/ART PKB bahwa kendali tertinggi ada pada DPP dan DPP yang dimaksud adalah Dewan Syuro. Kita ingin mempertahankan aturan main itu, karena itu kita selenggarakan MLB," katanya di hadapan pengurus PKB, NU, dan beberapa ulama, diantaranya KH Muhammad Ahmad Al-Hammad (Gresik) dan KH Chotib Umar (Jember).(*)NNNN
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008