Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pembukaan acara Kongres Diaspora Indonesia ke-5 (CID-5) menyampaikan bahwa diaspora dapat membantu pemerintah dalam pengembangan modal sumber daya manusia (human capital) Indonesia.
"Sekarang bagaimana pemerintah Indonesia dapat berkolaborasi dengan diaspora. Diaspora dapat menjadi agen pengembangan human capital Indonesia," kata Retno Marsudi di Jakarta, Sabtu.
Menurut Retno, isu sumber daya manusia (SDM) akan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Indonesia ke depan, dan diaspora merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan SDM Indonesia.
"SDM akan menjadi prioritas Pemerintah Indonesia. Saya mengutip presiden yang berkata bahwa pembangunan SDM menjadi kunci pembangunan Indonesia ke depan. Selain itu, ada perintah dari presiden untuk mendukung diaspora Indonesia," ujar Retno.
Retno lebih lanjut mengatakan bahwa untuk melibatkan diaspora dalam pengembangan modal SDM Indonesia, hal pertama yang harus dilakukan adalah membangun data base tentang sebaran dan keahlian diaspora Indonesia.
"Pertama, harus ada data tentang keahlian dan sebaran diaspora Indonesia. Data base ini sangat penting. Dengan data itu pemetaan diaspora bisa terlihat dengan jelas," tuturnya.
"Data base itu juga akan sangat membantu untuk mengembangkan sekolah dan pelatihan kejuruan yang sangat diperlukan. Kita berbicara tentang pendidikan yang berorientasi pada keahlian. Jika data sudah ada, akan lebih baik bila kita mendapat para ahli yang berasal dari diaspora Indonesia," lanjut Retno.
Retno juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan seluruh perwakilan RI di luar negeri terus berupaya untuk menyempurnakan data base yang dimiliki pemerintah RI tentang diaspora Indonesia.
Baca juga: Kemlu-IDN Global sepakat sinergikan data diaspora Indonesia
Baca juga: Kongres Diaspora Indonesia kelima terbuka untuk umum
Baca juga: Konferensi Diaspora Indonesia ke-5 fokus pada peningkatan SDM
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019