karena perhitungan Hari Raya Kurban didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan limaSuka Makmue (ANTARA) - Jamaah Tarekat Syattariah di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh sudah merayakan Idul Adha 1440 Hijriah dengan melaksanakan shalat yang dipusatkan di halaman Masjid Syaikhuna Habib Muda Seunagan, Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, Sabtu.
Bertindak sebagai khatib dalam shalat Idul Adha tersebut cucu Abu Habib Muda Seunagan, yakni Teuku Raja Keumangan, sedangkan imam shalat Abu Said Kamaruddin.
"Perayaan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah ini dilakukan lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan pemerintah, karena perhitungan Hari Raya Kurban didasarkan pada metode hisab Urfi Khumasi atau bilangan lima," kata Abu Said Kamaruddin kepada ANTARA, Sabtu.
Dia menjelaskan metode perhitungan bilangan lima tersebut sudah lama dilakukan, sedangkan perhitungan Idul Adha tahun ini sudah dilakukan sejak awal, yakni saat penentuan awal Ramadhan lalu.
Penetapan hari raya tersebut juga berdasarkan kesepakatan bersama para alim ulama, pimpinan dayah/pesantren, para khalifah, dan Abu Habib Qudrat selaku pemegang amanah Abu Habib Muda Seunagan.
Meski berbeda dengan umat Islam lainnya, jamaah Syattariah tersebut tetap melaksanakan Shalat Id sesuai dengan ajaran dan tuntunan agama Islam, sesuai Al Quran dan hadis.
Selain di Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, pelaksanaan Shalat Id juga di Masjid Pulo Ie Rambong, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya.
Jamaah Syattariyah tidak hanya tersebar di Kabupaten Nagan Raya, akan tetapi juga di kabupaten/kota lainnya di Provinsi Aceh.
Baca juga: Jamaah Tarekat Syattariyah sumbar shalat Idul Adha
Baca juga: Wapres JK Shalat Idul Adha di Makassar
Baca juga: Jamaah Tarekat Naqsabandiyah gelar Shalat Idul Adha
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019