Kemungkinan besar banyak misil yang diluncurkan saat militer Korut melakukan latihan musim panasnya sendiri, demikian Kepala Staf Gabungan Korsel dalam satu pernyataan.
Penembakan misil terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan ia menerima sepucuk "surat yang sangat manis" dari Pemimpin Korut Kim Jong Un.
Korut menembakkan serangkaian misil dan roket sejak Kim dan Trump sepakat dalam pertemuan 30 Juni untuk melanjutkan kembali pembicaraan denuklirisasi.
Seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa sedikitnya satu proyektil diluncurkan. Proyektil tersebut tampaknya mirip dengan misil yang sebelumnya ditembakkan oleh Pyongyang.
Dua misil itu terbang sekitar 400 km dengan ketinggian sekitar 48 km, menurut militer Korea Selatan.
Trump meremehkan peluncuran senjata Korut baru-baru ini saat berbicara kepada awak media pada Jumat, dengan mengatakan : "Saya katakan lagi: Tidak ada uji coba nuklir. Itu semua uji coba misil jarak dekat. Bukan uji coba misil balistik. Bukan misil jarak jauh."
Sumber: Reuters
Baca juga: Kim: Korut luncurkan rudal untuk peringatkan AS
Baca juga: Militer Korea Selatan: Korut tembakkan rudal balistik jarak-dekat
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019