"Kami terus memperbaharui data-data kami dan jumlah calon haji yang meninggal hingga sehari sebelum lebaran Idul Adha menjadi 11 orang," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan H Anwar Abubakar di Makassar, Sabtu.
Ia mengatakan PPIH Embarkasi Hasanuddin Makassar telah memberangkatkan jamaah calon haji dari delapan provinsi yang umumnya adalah lanjut usia dengan risiko kesehatan tinggi.
Anwar menyatakan 11 orang jamaah calon haji itu meninggal dunia dalam proses pemberangkatan maupun saat menjalani ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.
Adapu 11 JCH itu yakni;
1. Suhaima Kahar Umar (61) warga asal Tidore, Provinsi Maluku Utara. Suhaima meninggal dunia di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar atau sesaat sebelum pemberangkatan ke tanah suci Mekah, usai di karantina di asrama haji Sudiang Makassar.
2. Sapan Tumanga Loga (69) asal Makassar dari kloter 04.
3. Fatma Thalib Arilaha (71) asal Tidore, Maluku Utara tergabung di kloter 07.
4. Marhan Ali Telano (63) warga asal Kendari, Sulawesi Tenggara dan tergabung di kloter 23.
5. Naser Rajab Husen (79) warga Halmahera Selatan, Maluku Utara dan tergabung di kloter 09.
6. Kasman Muksin Yunus (56) warga asal Halmahera Selatan, Maluku Utara dan tergabung di kloter 09.
7. Hasanuddin Yusuf Muhammad Zen (56) asal Tidore, Maluku Utara yang tergabung dalam kloter 07.
8. Kaspan Jasmin Hambiyah (51) kloter 20 asal Kota Sorong, Papua Barat.
9. Sitti Nurjanah Sandarako Arpani (81) asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan tergabung di kloter 24.
10. Abu Ine Puluala (77) asal kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo dan tergabung di kloter 34.
11. Ipawellangi Bandu Tagi (68) asal Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan tergabung di kloter 25.
"Yang meninggal 11 orang, satu JCH saat akan bertolak ke Tanah Suci dan enam lainnya di Mekkah. Baik di pemondokan Mekkah maupun di RS Arab Saudi," katanya.
Baca juga: Diduga kelelahan, seorang calhaj Papua Barat meninggal di Mekkah
Baca juga: Tiga calon haji Sulbar batal berangkat karena meninggal
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019