Bandung (ANTARA News) - Kemenangan Timnas PSSI atas Timnas Republik Yaman 1-0 (1-0) pada laga persahabatan di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat, belum bisa dibanggakan, kata Pelatih Timnas PSSI, Benny Dollo. "Kemenangan itu belum bisa dibanggakan, masih banyak kelemahan dan itu menuntut kerja keras kita ke depan," kata Benny. Hasil itu, kata dia, belum menunjukkan hasil apa-apa karena tim masih dibentuk. "Tim ini (Timnas) kedodoran pada babak kedua, untung punya bek Nova dan Charis yang bermain konsisten," katanya. Bendol, sapaan akrab Benny, mengemukakan waktu berlatih yang relatif singkat membuat timnya tidak bisa mengeluarkan kemampuan maksimalnya. "Tidak sampai 50 persen." Selain itu, dia mempersoalkan masih kurangnya "feeling touch" dari para pemain yang menyebabkan permainan atau operan bolanya tidak lancar. Permukaan lapangan yang bergelombang tidak lepas dari kritikan pelatih asal Bolaang Mongondau. Peranan pemain belakang yang cukup disiplin menjaga areanya menjadi kunci keberhasilan tim nasional mempertahankan keunggulannya hingga peluit wasit berbunyi di menit ke-90. "Kalau kita main terbuka, habis kita," tuturnya. Mengingat kondisi fisik anak asuhnya yang masih payah, Bendol menyatakan latihan berikutnya akan dikonsentrasikan pada peningkatan fisik dan stamina. Uji coba, katanya, bakal ditiadakan sampai nanti untuk melawan Tadzikistan dan Bayern Munich pada 21 Mei 2008. Sementara itu pelatih Timnas Yaman, menyebutkan Timnas PSSI tidak sebagus yang turun pada Piala Asia "Indonesia menguasai pada babak pertama, namun kami bisa menguasai babak kedua," kata Mohsen. Menurut dia, striker Bambang Pamungkas bermain sendirian, kurang didukung pasokan bola oleh pemain lainnya. Ia juga menyayangkan Eli Eboy tidak turun pada pertandingan itu. "Saya bangga dengan pemain belakang kami, mereka bisa mengatasi penyerang berbahaya (Bambang Pamungkas)," kata Mohsen menambahkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008