Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terang-terangan meminta dukungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait konflik internal PKB yang terjadi belakangan ini. "Kita selalu berharap PBNU yang menjadi ibu kandung PKB senantiasa memberikan pikiran dan kekuatan yang saling bersinergi bagi kepentingan NU dan PKB," kata Muhaimin di Jakarta, Jumat. Menurut Muhaimin, dukungan PBNU sangat penting bagi keberlangsungan perjalanan politik PKB hari ini dan ke depan. Sebelumnya saat menyampaikan sambutan pada pembukaan halaqah pra Muktamar Luar Biasa PKB bertajuk "Selamatkan Politik NU untuk Bangsa", Muhaimin menyatakan PKB tak boleh lepas dari NU. "Munculnya orang-orang non-NU justru memunculkan pemecatan kader-kader PKB asal NU," katanya. Muhaimin menyatakan dinamika terakhir PKB bukanlah sekadar persoalan ia tidak mau mundur, namun satu momentum untuk membenahi PKB. "Ini juga harus menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan strategis dengan NU," katanya. Sementara itu Ketua PBNU Ahmad Bagdja mengkritik tajuk halaqah tersebut. "Harusnya judulnya menyelamatkan PKB untuk menjalankan politik NU," kata Bagdja yang disambut tawa dan tepuk tangan peserta halaqah. Bukan itu saja, Bagdja juga menyentil bahwa kader PKB baru melirik PBNU ketika terjadi konflik. "Kalau ribut-ribut baru diajak. Tetapi tidak apa-apa, wong itu adat kita," katanya. Namun, Bagdja setuju bahwa PKB harus diselamatkan. Ia berharap PKB bisa kembali solid dan besar sehingga bisa menjadi alat perjuangan politik NU.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008