Jakarta (ANTARA) - Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Bakhrun mengatakan akan melakukan pembinaan karakter siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai 2020.
"Fokus kami pada tahun depan pada pembinaan karakter siswa SMK. Kami berupaya untuk meningkatkan budaya kerja atau karakter kerja dari lulusan SMK," ujar Bakhrun di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, dia mendorong agar sekolah menggunakan dana yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan budaya kerja. Pihaknya sering mendapat masukan bahwa lulusan SMK kurang tangguh.
Dia menambahkan kalau karakter kerjanya bagus, maka apapun jenis pekerjaannya bisa beradaptasi dengan baik. Jadi orang yang bisa melakukan adaptasi maka keahlian nonteknisnya sangat baik. Saat ini, Kemendikbud sedang menyusun buku pendidikan karakter itu. "Sehingga kemanapun mau bekerja akan berjalan dengan baik. Jadi ini kita coba kembangkan. Sekarang sudah kita lakukan, tapi belum urut."
Selain itu, sebanyak 557 SMK akan direvitalisasi pada tahun 2020. Bakhrun menjelaskan persiapan untuk revitalisasi sekolah dimulai pada 2017, kemudian pada 2018 belum secara detail. Pada 2019 dilakukan proses pewajahan dan baru dilakukan secara menyeluruh pada 2020. Anggarannya untuk tiap sekolah sekitar Rp7 miliar hingga Rp8 miliar.
Dana revitalisasi itu digunakan untuk fasilitas gedung, laboratorium, bengkel, maupun balai kerja sehingga bengkel kerja di SMK sesuai dengan industri.
Untuk peralatan disesuaikan dengan kompetensi yang ada di industri. Selanjutnya dilakukan sinkronisasi kurikulum sekaligus kerja sama dengan industri sehingga kurikulum yang ada di sekolah disesuaikan dengan kurikulum industri. Termasuk menyusun bahan ajar sesuai industri yang sudah ada.*
Baca juga: Revitalisasi percepat lulusan SMK diserap lapangan pekerjaan
Baca juga: Mendikbud: 2.000 lebih SMK telah direvitalisasi
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019