Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan agar PT Angkasa Pura (AP) I segera menyelesaikan pembangunan Bandara Internasional Hassanuddin, yang kembali tertunda pembangunannya sejak dua tahun lalu. Wapres yang didampingi Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dan Menteri Negera BUMN Sofyan Djalil, bahkan 'memaksa' Direktur Utama PT AP I, Bambang Darwoto, dan Manajer Proyek Bandara Hassanuddin, Muhammad Yusuf menuliskan janjinya untuk menyelesaikan proyek senilai Rp1,5 triliun itu. "Mau berapa bulan lagi ini akan diresmikan, saya mau anda tulis komitmen anda untuk menyelesaikan proyek ini Agustus 2008, bahkan sebelum 17 Agustus," katanya kepada Dirut PT AP I dan Manajer Proyek, saat meninjau pembangunan proyek Bandara Hassanuddin, Makassar, Jumat. Di hadapan Wapres dan sejumlah menteri serta anggota Komisi V DPR 1 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Hadi Jamal, Dirut PT AP I dan Manajer Proyek Bandara Hassanuddin menuliskan "Insya Allah pembangunan Bandara akan selesai Agutus 2008" diakhiri tanda tangan kedua penanggungjawab proyek itu. Selama kunjungannya, Wapres menyatakan kecewa atas keterlambatan penyelesaian proyek Bandara Internasional Hassanuddin. Jusuf Kalla juga kecewa atas hasil pengerjaan konstruksi dan arsitek bandara yang terkesan asal-asalan. "Kenapa lantai keramiknya retak-retak begini, ini belum digunakan sudah begini. Siapa kontraktornya," kata Wapres, dengan nada tinggi dan kesal. Tidak itu saja, Jusuf Kalla juga mempertanyakan pembangunan counter check-in, anjungan pengantar dan ruang tunggu yang tampak tidak rapi. Pembangunan bandara yang dilakukan sejak dua tahun lalu itu, merupakan proyek pembangunan bandara yang memakan anggaran lebih kecil dibandingkan pembangunan bandara lainnya, seperti Bandara Juanda Surabaya. Proyek pembangunan bandara itu hanya menghabiskan dana sekitar Rp1,5 triliun yang ditanggung sebagian dari pinjaman perbankan kepada PT Angkasa Pura I dan sebagian kecil lainnya oleh pemerintah. Anggota Komisi V DPR l dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Hadi Jamal mengatakan, tahapan yang diharapkan selesai dan bisa diresmikan pada Januari 2008 adalah bangunan gedung terminal, sebagian "runaway" dan keseluruhan "taxi away". "AP I dijadwalkan akan menyelesaikan gedung terminal, avron dan taxi away pada Oktober ini. Sedangkan pemerintah akan menyelesaikan sisi udaranya seperti runaway, yang dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama diharapkan selesai pada akhir Desember tahun ini. Adapun untuk keseluruhan run away akan diselesaikan pada akhir 2009," ujar Hadi. Adapun untuk pembiayaan proyek tersebut, lanjut Hadi, sekitar Rp1 triliun ditangung pinjaman sindikasi perbankan kepada AP I. "Sisanya ditanggung APBN 2007, APBN perubahan 2007 dan APBN 2008 mendatang sekitar Rp500 miliar lebih," lanjutnya. Manajer Proyek Muhammad A Yusuf menjelaskan dalam proyek ini ada 18 kontraktor yang dilibatkan, namun dari jumlah itu masih ada tujuh kontraktor yang belum menyelesaikan sebagian pembangunan bandara berskala internasional itu. (*)

Copyright © ANTARA 2008