Jepara (ANTARA) - Tim Persijap Jepara, Jawa Tengah, terpaksa mencoret delapan pemain untuk posisi gelandang hingga kiper karena dinilai tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya sesuai kebutuhan tim.
"Sebelum kami coret, mereka sudah diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan kenyataannya tidak ada progres, baik dalam latihan maupun uji coba," kata Pelatih Persijap Jepara Fabio Oliviera di Jepara, Jumat.
Kedelapan pemain tersebut, yakni Defri, Deni, Hairul dan Zidan Farhan (gelandang), Andika (bek kiri), Farhan Zamani (sayap), Piere Kahol (kiper) dan Rendiye Titaley (stopper).
Menurut dia pencoretan kedelapan pemain tersebut tidak ada kaitannya dengan hasil laga uji coba melawan Semeru FC Lumajang di kandang sendiri yang berakhir dengan kekalahan Persijap dengan skor 0-2.
"Kalaupun Persijap menang, tentunya ada pemain yang akan dilepas karena tim pelatih sangat teliti melihat kemampuan pemain," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Persijap Arief Setiadi membenarkan adanya pencoretan terhadap delapan pemain.
"Kami juga sedang berusaha menambah pemain lagi sesuai kebutuhan tim. Rencananya pekan ini sudah ada pemain yang datang," ujarnya.
Presiden Klub Persijap Jepara Esti Puji Lestari menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk mencoret maupun menambah pemain kepada tim pelatih.
"Sebagai presiden klub akan salah jika ikut campur dalam hal itu karena tim pelatih yang mempunyai lisensi kepelatihan. Kami tentu perlu memberi mereka kesempatan untuk mencari pemain," ujarnya.
Untuk saat ini, kata dia, Liga 3 Regional memang sudah mulai dan rata-rata pemain sudah gabung dengan mereka.
Sementara untuk Liga 2 ada regulasi tidak bisa memakai pemain yang sudah pernah main di liga 2 dalam tahun yang sama, sesuai aturan karena mereka profesional dan liga sekarang merupakan amatir.
Terkait dengan upaya penambahan pemain, kata dia, tidak ada target karena hal terpenting penyesuaian tim dan tambahannya.
Baca juga: Persijap Jepara berharap ada kepastian jadwal kompetisi
Baca juga: Persijap belajar pengelolaan sepak bola ke Jepang
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019