Bandung (ANTARA News) - Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus pengurus LSM Gema Pelikan, DR Sriharyati memperkenalkan pengolahan sampah Takakura atau "Takakura Home Method", sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dengan mudah.Dalam kesempatan sosialisasi kepada anggota Lions Club Bandung di Bandung, Kamis malam, Sriharyati mengatakan metode pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos mempunyai beberapa keuntungan dan tidak merepotkan."Selain tidak menyebabkan bau, metode pengolahan sampah ini juga tidak membutuhkan biaya mahal. Bahkan, metode ini juga sangat sederhana dan ramah lingkungan," papar Sri.Menurut Sri, metode pengolahan sampah yang satu ini sangat mengandalkan udara atau oksigen. "Prinsip metode pengomposan ini sangat mengandalkan udara. Yakni, udara dibutuhkan sebagai asupan penting dalam poses pertumbuhan mikroorganisme," tuturnya. Lebih lanjut, Sri memaparkan proses pengomposan Takakura yang bisa dilakukan siapa saja. "Metode Takakura ini dilakukan dengan cara memasukan sampah organik, idealnya sampah organik tercacah dimasukan ke dalam keranjang setiap harinya kemudian dilakukan kontrol suhu dengan cara pengadukan serta penyiraman air," ungkapnya. Bahkan, menurut Sri, salah satu permasalahan dari sampah yang selama ini mengganggu yakni `bau`, dengan metode ini menjadi sirna sama sekali. "Bau sampah yang biasa kita hirup dari tempat sampah rumah kita, dengan metode ini justru bau tersebut menghilang," terang Sri. Kelebihan teknik olah sampah Takakura, yakni adanya inokulan (bibit) bakteri yang bisa dibuat sendiri dalam satu kali proses pengomposan, selanjutnya bisa didaur ulang. "Dalam metode ini tidak ada yang harus dibeli secara rutin, berbeda dengan proses metode pengomposan lainnya, dan semua rumah tangga bisa melakukannya, meski tak memiliki halaman luas sekalipun," kata dia. Sri juga mengharapkan partisipsi dari masyarakat untuk mengolah sampahnya sendiri. "Permasalahan sanitasi ini juga menjadi perhatian dunia. Bahkan, sanitasi itu sendiri menjadi cerminan suatu keluarga sampai kota dan negara. Selain itu, permasalah sampah Kota Bandung menjadi tanggungjawab seluruh elemen warga Bandung," ujar Sri. Sosialisasi metode pengomposan Takakura terkait hari Bumi tersebut terungkap dalam acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Masyarakat Peduli lingkungan (Gema Pelikan) bekerja sama dengan Lions Club Bandung Ceria.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008