PBSI Jatim Protes Pencoretan Luluk/Alvent dari Tim Thomas
Kamis, 24 April 2008 20:16 WIB
Surabaya (ANTARA News) - Pengprov PBSI Jawa Timur akan melayangkan surat protes kepada PB PBSI terkait pencoretan pasangan Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto dari daftar pemain yang akan memperkuat tim Indonesia pada putaran final Piala Thomas di Jakarta, 11-18 Mei 2008.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI Jatim, Ferry Stewart kepada ANTARA News di Surabaya, Kamis, mengatakan alasan pencoretan ganda peringkat tujuh dunia itu sangat tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada.
"Itu keputusan yang tidak benar. Alvent Yulianto adalah atlet Jatim dan kami sudah selayaknya melayangkan protes ke PB PBSI atas keputusan yang tidak rasional itu," tegas Ferry yang mengaku sangat terkejut dengan terlemparnya pasangan Luluk/Alvent.
Dalam pengumuman daftar susunan pemain tim Piala Thomas yang disampaikan Manajer Tim Lutfi Hamid, Rabu (23/4), nama ganda putra nomor dua nasional dan peringkat tujuh dunia Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto, secara mengejutkan tidak masuk.
Tiga ganda putra yang memperkuat tim Indonesia adalah pasangan peringkat satu dunia Markis Kido/Hendra Setiawan, pasangan peringkat 17 dunia Joko Riyadi/Hendra AG dan gabungan dua pemain veteran Candra Wijaya/Nova Widianto.
Candra/Nova adalah pasangan baru yang dalam turnamen internasional pertama mereka, Kejuaraan Asia pekan lalu, berhasil mencapai final meskipun dalam perebutan gelar kalah dari ganda Korea Jung Jae Sung/Lee Yong Dae.
"Ini adalah pilihan terbaik setelah melihat beberapa aspek kepentingan tim. Tidak ada perdebatan, semua langsung setuju," ujar Lutfi Hamid.
Lutfi Hamid mengatakan, pemilihan Joko/Hendra dibanding Luluk/Alvent didasarkan pada pertimbangan usia, penampilan mereka ke depan dan hasil "head to head" mereka dengan ganda-ganda kedua tim lainnya.
Ferry Stewart menegaskan, alasan yang disampaikan manajer tim Piala Thomas Indonesia tidak realistis. Untuk kepentingan tim, Luluk/Alvent masih lebih baik dibanding Joko/Hendra maupun Candra/Nova yang baru terbentuk.
"Keputusan mencoret Luluk/Alvent akan berdampak psikologis sangat besar. Mental mereka pasti `down`, padahal keduanya akan berlaga di Olimpiade Beijing," tambah Ferry.
Pelatih PB Suryanaga Gudang Garam (SNGG) Surabaya, Wijanarko Adimulya juga mengaku tidak habis pikir dengan keputusan pencoretan Luluk/Alvent dari skuad tim Thomas Indonesia. Ia menyebut keputusan itu dilakukan sepihak manajer tim tanpa mempertimbangkan masukan tim pelatih.(*)