Permintaan pisau saat ini memang didominasi untuk kebutuhan Hari Raya Kurban, mengingat banyak panitia kurban yang memesan secara khusus
Kudus (ANTARA) - Permintaan pisau untuk memotong hewan kurban buatan perajin pisau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami kenaikan menyusul banyaknya pesanan dari berbagai daerah, termasuk panitia kurban yang memesan pisau khusus untuk memotong hewan kurban.
"Permintaan pisau saat ini memang didominasi untuk kebutuhan Hari Raya Kurban, mengingat banyak panitia kurban yang memesan secara khusus," kata perajin pisau di Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Sahri Baedlowi di Kudus, Jumat.
Jenis pisau yang dipesan, katanya, bermacam-macam, mulai dari parang, kapak, dan pisau iris daging.
Pesanan pisau, kata dia, tidak hanya dari masyarakat lokal Kudus, melainkan ada yang dari luar daerah, seperti Jakarta, Semarang, serta Surabaya.
Ia mengakui permintaan pisau untuk kebutuhan kurban memang meningkat karena hari-hari biasa penjualannya hanya berkisar 40-an kodi per harinya, kini permintaan bisa mencapai 200 kodi.
Lonjakan permintaan tersebut, katanya, dimulai sejak pertengahan Juli 2019.
Untuk harga jual disesuaikan dengan jenis pisau, demikian halnya untuk jenis pisau yang dipesan secara khusus.
Meskipun ada kenaikan harga bahan baku, dia mengakui, selama ini tidak otomatis menaikkan harga jual pisau karena banyak pesaing di pasaran.
Untuk mengatasinya, dia lebih memilih membuat produk pisau jenis baru dengan harga disesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku.
Cara tersebut, kata dia, memang harus diikuti dengan strategi pemasaran yang bagus agar bisa laku di pasaran.
Harga jual pisau jenis parang untuk memotong kambing dijual Rp250.000, untuk memotong sapi atau kerbau dijual Rp350.000 per bilah dan kapak mulai dari harga Rp50.000, sedangkan pisau untuk memotong daging dijual Rp20.000 per bilah.
Baca juga: Pisau Kudus mulai diminati pembeli luar negeri
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019