"Saya paparkan itu (impor pompa air) untuk memperlihatkan ini loh potensinya besar buat IKM komponen," katanya usai mengikuti perayaan pencapaian produksi pompa air PT Panasonic Manufacturing Indonesia ke-30 juta unit di Jakarta, Kamis.
Gati mengakui dari nilai impor sekitar 150 juta dolar AS tersebut, tidak semuanya komponen atau bahan baku, tapi juga ada produk pompa air jadi atau utuh.
"Ini kesempatan bagi IKM komponen untuk suplai komponen ke industri pompa air," ujarnya.
Gati mengakui tidak banyak IKM komponen yang mampu memproduksi komponen pompa air sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan industri pompa air.
"Yang bisa suplai (komponen) baru 150 IKM, itu pun setelah temu bisnis dengan industri pompa air dan dievaluasi hanya satu komponen yaitu pump injector yang bisa diproduksi IKM," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Gati, Kemenperin terus berupaya mendorong IKM meningkatkan kemampuan dan meminta industri besar pompa air melakukan pendampingan ketika IKM memproduksi komponen.
"Syukur Alhamdulillah, Panasonic melakukan pembimbingan terus terhadap IKM yang mensuplai komponen pompa airnya," ujar Gati.
Selain Panasonic, ia juga menyebut produsen elektronik Polytron juga melakukan hal yang sama.
Sementara itu Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) Daniel Suhardiman mengatakan pompa air yang diproduksi pihaknya memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60 persen.
"Kami terus melakukan pendalaman struktur imdustri dengan melibatkan IKM komponen lokal seperti di Ceper, Klaten, dan Pati," katanya.
Ia mengatakan yang masih jadi kendala adalah stabilitas kualitas dari komponen yang dipasok IKM dan kemampuan mereka memenuhi spesifikasi.
Baca juga: Panasonic Indonesia incar produksi 35 juta pompa air pada 2021
Baca juga: Anies: penggunaan pompa air terkendali menjaga permukaan tanah Jakarta
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
