Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, tidak salah jika para siswa, guru ataupun orang tua murid mengejar nilai dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) asalkan dilakukan dengan cara-cara yang baik, meningkatkan aktivitas belajar dan jujur. "Tidak salah orang mengejar nilai, karena pada akhirnya proses belajar itu ukurannya nilai. Dimanapun di dunia, memang mengejar nilai tapi itu dengan belajar keras," kata Wapres M Jusuf Kalla seusai meninjau pelaksanaan UN di SMA Pelita dan SMA N 36 Jakarta Timur, Kamis. Menurut Wapres, yang terpenting untuk mencapai nilai tertentu dilakukan dengan cara-cara yang jujur. Dengan demikian, tambahnya hal itu akan memacu semangat belajar baik siswa maupun guru. "Bahwa para kepala sekolah, guru atau kepala dinas ingin siswanya lulus, itu baik. Berarti mereka akan berupaya keras untuk itu. Tapi tidak dengan cara-cara kotor. Caranya harus jujur," kata Wapres. Wapres menjelaskan pada lima tahun lalu saat UN baru dilaksanakan standar nilai kelulusan baru mencapai 3,5. Untuk tahun ini pemerintah menetapkan standar nilai kelulusan sebesar 5,25. Meskipun demikian, tambah Wapres standar nilai kelulusan sebesar 5,25 tersebut belum sebanding dengan negara-negara lain. Ketika ditanyakan berapa persen target kelulusan siswa untuk tahun ini, Wapres mengatakan pemerintah tidak menetapkan target kelulusan. "Kita tak punya standar (target) kelulusan, yang penting standar peningkatan mutu bisa tercapai," kata Wapres. Hal yang sama juga ditambahkan oleh Mendiknas Bambang Sudibyo yang tidak mementingkan jumlah kelulusan siswa tetapi lebih menekankan soal integritas dalam mencapai kelulusan. "Tak penting jumlah kelulusan. Yang penting integritas dalam mendapatkan nilai dengan cara-cara yang jujur," kata Mendiknas. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008