Jakarta, 23/4 (ANTARA) - Target produksi minyak kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang sebelumnya disampaikan ke Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) sebesar 1,043 juta barel per hari pada 2008 sulit tercapai. Kepala BP Migas, Kardaya Warnika usai mengikuti pertemuan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dengan sejumlah KKKS besar di Jakarta, Rabu, mengatakan, sebelumnya dalam rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B), seluruh KKKS mengajukan tingkat produksi sebesar 1,043 juta barel per hari. "Namun, sekarang mereka ada perubahan. Ada yang naik dan ada yang turun," katanya. Pada Januari 2008, rata-rata produksi minyak hanya mencapai 955.840 barel per hari, Februari 986.840 barel per hari, Maret 985.870 barel per hari, dan 1-17 April 981.88 barel per hari. Namun, lanjut Kardaya, pihaknya optimis target produksi minyak yang terhitung dalam APBN Perubahan 2008 (lifting) sebesar 927.000 barel per hari akan tercapai. "Ada tambahan produksi dari sembilan lapangan. Selain juga produksi Lapangan Kerisi yang dioperasikan ConocoPhillips akan lebih bagus dari perkiraan sebelumnya," katanya. Kardaya juga menambahkan, sekarang ini, produksi terpaksa diturunkan karena kapal yang belum datang dan perbaikan kilang PT Pertamina (Persero). Menteri ESDM secara khusus memanggil KKKS besar guna mengamankan "lifting" minimal 927.000 barel per hari tersebut. Kontraktor besar yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Chevron, Total, Pertamina, ConocoPhillips, PetroChina, dan ExxonMobil. Menurut Kardaya, pada pertemuan kali ini belum didapat komitmen pasti tingkat produksi KKKS pada 2008. Pertemuan akan dilanjutkan pada Kamis (24/3) di Kantor Ditjen Migas, Jakarta guna memastikan tingkat produksi sesungguhnya tersebut. Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso mengatakan, jika belum mencapai target, maka pemerintah akan meminta KKKS lebih bekerja keras pada bulan berikutnya. "Kalau memang belum tercapai, masih ada waktu memperbaikinya," katanya. Wakil Dirut Pertamina, Iin Arifin Takhyan, mengatakan, pihaknya sulit memenuhi target WP&B yang telah diajukan sebelumnya ke BP Migas. Dalam WP&B tersebut, Pertamina mengajukan rencana produksi mencapai 145 ribu barel per hari. "Namun, kami pesimis mencapai angka (145.000 barel per hari) tersebut," katanya. Pertamina, lanjutnya, hanya optimis mencapai 132.000 barel per hari sesuai target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008