Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat meminta agar pemerintah tidak memperpanjang kerjasama dengan lembaga riset medis Angkatan Laut Amerika Serikat di Jakarta (Naval Medical Research Unit No.2/NAMRU-2).
Permintaan itu disampaikan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) dan An Nashr Institute dalam sebuah pernyataan pers yang ditandatangani oleh Presidium MER-C Joserizal Jurnalis dan Ketua An Nashr Institute, Munarman.
Dalam pernyataan pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu, itu MER-C dan An Nashr juga meminta pemerintah memulangkan staf dan anggota Angkatan Laut Amerika Serikat yang bertugas di NAMRU-2 Jakarta.
Permintaan itu disampaikan karena keberadaan NAMRU-2 selama lebih dari 30 tahun di Indonesia dinilai tidak membawa manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.
Isi perjanjian kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat pada 16 Januari 1970 terkait operasi NAMRU-2, menurut mereka, juga sangat merugikan pemerintah Indonesia, di antaranya bahwa seluruh peneliti dan staf NAMRU-2 diberi kekebalan diplomatik, dibebaskan dari pajak, dan diberi tempat tinggal.
NAMRU-2 juga dinilai telah melanggar perjanjian kerjasama karena tetap melakukan kegiatan penelitian meski kontrak kerjasama sudah berakhir.
Selain itu NAMRU-2 juga dikatakan tidak memberikan informasi transparan kepada pemerintah Indonesia dan operasinya dikhawatirkan berkaitan dengan kegiatan intelijen Amerika Serikat di Indonesia.
Berkenaan dengan hal itu, dalam siaran pers Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menjelaskan bahwa NAMRU-2 tidak melakukan aktivitas inteligen.
Fasilitas yang ada di NAMRU-2 juga dikatakan selalu terbuka untuk semua pengunjung, baik para ilmuwan dan dokter dari laboratorium milik Pemerintah Indonesia, pihak militer, maupun perguruan tinggi.
NAMRU-2, menurut Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, adalah organisasi yang transparan dan hanya melakukan penelitian medis dan ilmiah dengan menitikberatkan pada penyakit-penyakit tropis yang terjadi secara alamiah.
Laboratorium penelitian biomedis NAMRU-2, katanya, meneliti penyakit menular demi kepentingan bersama Amerika Serikat, Departemen Kesehatan RI, dan komunitas kesehatan umum internasional.
Kegiatan penelitiannya dititikberatkan pada malaria, penyakit akibat virus seperti demam berdarah, infeksi usus yang mengakibatkan diare dan penyakit menular lainnya termasuk flu burung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008