Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Perampokan bersenjata di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang sempat menyekap seorang petugas keamanan dan empat penghuni kantin yang tinggal area bagian belakang gedung perkantoran tersebut.
Penghuni kantin di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang yang juga menjadi korban penyekapan Susiati (54) menyebut kurang lebih pukul 01.30 WIB dirinya sempat kaget pada saat ada bunyi aneh yang berasal dari pintu depan kantin.
"Saat itu saya tidur, kemudian terdengar suara, lalu saya terbangun. Saya lantas keluar sudah ada dua orang di dalam," kata Susiati di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Susiati bersama ayah dan dua orang anaknya menjadi korban penyekapan pada saat terjadi perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang, Rabu (7/8) sekitar pukul 01.30 WIB. Komplotan perampok menyekap dirinya bersama ayah dan dua anaknya.
Perampok yang berjumlah empat orang tersebut memukul ayah Susiati, Suyadi (79), hingga pingsan. Perampok tersebut sempat mengancam Susiati dan anak-anaknya, karena mereka sempat ketakutan dan berteriak.
Baca juga: Perampok bersenjata satroni Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang
Baca juga: Perampok Irian Supermarket terancam 12 tahun penjara
"Salah satu anak saya berteriak, sempat diancam. Saya hanya bisa memeluk anak saya sembari mulut saya dilakban," kata Susiati.
Menurut Susiati, Suyadi menderita luka di kedua tangannya dan di leher. Luka di tangan akibat pelaku perampokan mengikat Suyadi dengan erat, dan luka di leher akibat korban ditodong dengan pisau.
Para perampok tidak membawa harta benda milik Susiati dan keluarganya. Bahkan, Susiati sempat mengingat kata-kata yang diucapkan oleh salah seorang perampok yang sempat mengancam dia dan anak-anaknya.
"Saya tidak mau mengambil uang kamu, saya hanya mau mengambil uang milik negara," cerita Susiati.
Sementara itu, petugas keamanan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang Agus juga sempat menjadi korban penyekapan, bahkan dimasukkan ke dalam bagasi mobil yang dimilikinya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Malang Sumarjono mengutip keterangan Agus bahwa komplotan perampok tersebut pada awalnya berpura-pura mengantarkan mobil dinas ke kantor tersebut.
Mereka menggunakan kendaraan Toyota Kijang Innova dengan pelat nomor berwarna merah. Pelat nomor berwarna merah tersebut memiliki kode kendaraan L atau berasal dari wilayah Kota Surabaya.
Namun, satpam yang berjaga malam itu menolak untuk membukakan pintu karena hari sudah malam. Komplotan tersebut kemudian berpura-pura meninggalkan Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang.
Selang beberapa menit kemudian, secara tiba-tiba, tiga orang sudah mengelilingi petugas keamanan yang tengah beristirahat dan menggunakan telepon seluler di dalam mobil. Saat itu, dua orang bersenjata tajam dan seorang membawa senjata api mengancam petugas keamanan. Sementara itu, satu lainnya berjaga di pintu gerbang.
Petugas keamanan tersebut dipukul, diseret, diikat, kemudian dimasukkan ke dalam bagasi mobil.
Komplotan perampok tersebut membuka paksa beberapa ruangan yang ada di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang. Ada empat ruangan yang dibuka paksa, yakni ruang kepala dinas, ruang keuangan, ruang P2, dan koperasi.
"Barang yang hilang uang dari koperasi Rp3,5 juta," kaya Sumarjono.
Dinas Kesehatan Kota Malang terletak di Jalan Simpang Laksda Adi Sucipto, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimping. Pada malam hari, kondisi di wilayah tersebut memang cenderung sepi.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019