Serang (ANTARA News) - Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda,Lampung Selatan, Provinsi Lampung,sehari mencapai 879 kali juga mengeluarkan asap tebal setinggi 400 meter.Kepala pos pemantauan, Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Anton Tripambudi, Rabu, mengemukakan, dua hari setelah dinyatakan siaga level III oleh Pusat Vulkanologi Migitasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, kini Anak Krakatau mengeluarkan sinar bola api. Sepanjang Rabu dinihari, tercatat sebanyak enam kali bola api itu ke udara dengan ketinggian 300 meter akibat terjadinya peningkatan letusan dan kegempaan vulkanik.Saat ini,kata Anton, jumlah letusan dan kegempaaan vulkanik sehari bisa mencapai ratusan kali, dibandingkan dua pekan lalu yang hanya puluhan kali . Menurut dia, meningkatnya frekuensi letusan dan kegempaan vulkanik Anak Krakatau karena terjadi pembesaraan lubang kawah baru di bukit selatan gunung. Data petugas pemantauan,Selasa (22/4) memperlihatkan 879 kali kegempaan vulkanik di antaranya sebanyak 146 vulkanik A (dalam) 126 vulkanik B (dangkal) letusan 229 kali ,tremor 18 kali dan hembusan sebanyak 360 kali. Artinya, ujar dia, letusan dan kegempaan semakin meningkat dengan interval kemunculan antara dua sampai tiga menit. Oleh karena itu,pihaknya meminta kepada pengunjung dan nelayan agar tidak mendekati kawasan Anak Krakatau. Pengunjung dan nelayan hanya diperbolehkan dari kejauhan radius tiga kilo meter dari titik letusan. "Jika mendekat dikhawatirkan terkena lontaran material yang dikeluarkan dari perut gunung. Sebab,lontaran material dapat membahayakan jiwa,"kata Anton . Ia mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan pergerakan letusan dan kegempaan vulkanik Anak Krakatau,sehubungan terjadinya peningkatan kegempaan vulkanik. Akan tetapi,sejauh ini Anak Krakatau tidak menimbulkan gelombang tsunami, meskipun adanya peningkatan letusan dan kegempaan vulkanik. Sejak Rabu pagi pukul 06.00 sampai 12.00 WIB,petugas pos pemantauan GAK,Rabu, mencatat 219 kali letusan dan kegempaan vulkanik,yakni vulkanik A (dalam) sebanyak 50 kali,41 vulkanik B (dangkal) letusan 58 kali, tujuh tremor dan hembusan sebanyak 63 kali.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008