Jakarta, 23/4 (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan kepada para perajin agar tidak hanya berorientasi ekspor dan tidak melupakan potensi pasar domestik. "Jangan sibuk hanya ekspor barang-barang ini, meski itu penting. Tapi pasarkanlah, tawarkanlah pada saudara-saudara dalam negeri yang punya kemampuan untuk membeli," kata Presiden saat berpidato membuka pameran kesepuluh International Handicraft Trade Fair (Inacraft), di Jakarta, Rabu. Presiden mengingatkan bahwa pasar dalam negeri Indonesia masih kuat dan akan makin kuat apabila daya beli masyarakat meningkat. Untuk meningkatkan potensi pasar dalam negeri, Presiden mencontohkan bahwa setiap menjamu tamu negara di Istana Merdeka, ia selalu memberikan cinderamata yang bisa dibawa pulang oleh mereka. "Ini salah satu contoh bagaimana kita mengembangkan pasar dalam negeri sekaligus mengenalkan produk kita kepada tamu-tamu kita," ujarnya. Menurut Presiden, masih banyak cara inovatif dan kreatif yang dapat dilakukan untuk terus mengembangkan pasar kerajinan Indonesia. Dalam pidatonya, Presiden juga mengingatkan para perajin untuk terus meningkatkan produksi guna mencukupi permintaan pasar. "Tingkatkan produktivitas, jangan sampai pesanan besar tetapi kemampuan kecil. Jangan sampai pelanggan dan pembeli siap tetapi kita tidak bisa produksi sejumlah yang dibutuhkan," tuturnya. Selain meningkatkan produksi, Presiden meminta para perajin untuk tetap menjaga mutu produk yang menghasilkan desain yang cocok dengan permintaan pasar. Kepada para perajin, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalirkan banyak uang kepada koperasi dan bank untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan. "Tolong jangan disia-siakan, cari akses untuk dapatkan pinjaman untuk dapat kredit tanpa agunan. Itu yang menjamin pemerintah, karena kadang-kadang pengusaha kecil dan mikro sulit untuk dapat agunan," paparnya. Pameran Inacraft yang berlangsung mulai 23 hingga 27 April 2008 itu sudah sepuluh kalinya digelar oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Pameran tersebut diikuti oleh 1650 perusahaan dengan target pengunjung 200 ribu orang. Penjualan ritel yang ditargetkan senilai Rp70 miliar dan nilai transaksi perdagangan ditargetkan 7,5 juta dolar AS. Presiden berharap industri kerajinan Indonesia terus meningkat guna meningkatkan ekonomi sektor riil dan menyerap tenaga kerja. Pada 2007, kata Presiden, sumbangan kerajinan pada pendapatan domestik bruto cukup nyata senilai Rp105 triliun dan menghasilkan lapangan pekerjaan sebesar 4,5 persen atau setara dengan lima juta tenaga kerja baru. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008