Apple Developer Academy ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia dan ketiga di dunia setelah Brasil dan Italia

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Apple Indonesia, yang merealisasikan pendirian Apple Developer Academy di Universitas Ciputra, Surabaya, Jawa Timur, dan menjadi akademi kedua setelah di BSD City, Tangerang, Banten.

"Adanya Apple Developer Academy ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia dan ketiga di dunia setelah Brasil dan Italia," kata Plt Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono yang mewakili Menteri Perindustrian pada peresmian pembukaan Apple Developer Academy di Surabaya, Jatim, Rabu (7/8/2019).

Lewat keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis, Sigit menuturkan Apple Developer Academy merupakan investasi Apple untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar dapat bersaing dan berkontribusi terhadap ekonomi digital yang sedang berkembang di Tanah Air.

"Kota Surabaya dipilih karena memiliki potensi untuk ikut menjadi bagian dari pertumbuhan industri digital nasional," ujarnya.

Menurut Sigit, langkah Apple Indonesia sejalan dengan upaya pemerintah memacu kegiatan penelitian dan pengembangan di dalam negeri khususnya terkait sektor industri.

Hal ini juga sesuai implementasi program prioritas yang ada dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Tentunya, kami berharap hadirnya pusat inovasi yang dibangun oleh Apple ini mampu menghasilkan pengembangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri, sekaligus menciptakan produk yang bernilai tambah tinggi di tengah perkembangan era revolusi industri 4.0 di Indonesia," paparnya.

Di samping itu, pendirian akademi tersebut bagian dari proposal Apple dalam upaya memenuhi ketentuan regulasi mengenai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Dalam proposalnya, Apple Indonesia memilih skema penghitungan TKDN berbasis pengembangan inovasi dengan nilai total investasi sebesar 44 juta dolar AS dengan jangka waktu tiga tahun, terhitung sejak 2017.

"Kami ingin akademi ini dapat juga menantang dan menginspirasi seluruh siswanya melalui pendekatan berbagai bidang dalam pengajaran dan pembelajaran," tambah Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Janu Suryanto.

Selain itu, Apple Developer Academy diharapkan menjadi wadah yang disediakan oleh Apple untuk memberikan siswanya pada kemampuan dan ide dalam membuat aplikasi yang akan dipasarkan melalui App Store.

Ide-ide inovatif akan direalisasikan dan diimplementasikan dalam bentuk aplikasi iOS, seperti smartphone dan smartwatch.

"Aplikasi yang tercipta pun diarahkan menjadi startup berbasis teknologi yang nantinya akan berdampak luas dan memberikan nilai positif bagi bangsa serta
masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Pada tahap perdananya, Apple Developer Academy di Surabaya menerima 100 siswa yang telah melalui seleksi tes potensi akademik (TPA) dan wawancara. Sementara itu, lulusan angkatan pertama dari Apple Developer Academy di Binus University sebanyak 165 orang dan mendapat 182 total tawaran pekerjaan.

Beberapa lulusan dari Apple Developer Academy pertama bekerja di Tokopedia, LinkAja, Schlumberger, PegiPegi, Dana, BCA, dan CIMB Niaga.

Lisa Jackson selaku Wakil Presiden Apple untuk Lingkungan, Kebijakan Publik dan Inisiatif Sosial mengaku, pihaknya antusias dalam peluncuran Apple Developer Academy kedua di Indonesia, yang berlokasi di Universitas Ciputra, Surabaya.

"Kami antusias untuk meluncurkan Apple Developer Academy kedua di Surabaya ini, sebagai pusat unggulan untuk teknologi, kreativitas dan kewirausahaan. Kerja sama ini akan menimbulkan banyak kesempatan untuk para pengembang dan memajukan ekonomi aplikasi Indonesia yang sedang berkembang pesat," paparnya.

Fasilitas Apple Developer Academy dibuat untuk memperkenalkan, melatih, dan menginspirasi siswa tentang iOS.

Selanjutnya, kelas yang disediakan meliputi pembelajaran bahasa pemrograman Objective-C dan Swift.

Kelas-kelas di Apple Developer Academy diselenggarakan setiap hari untuk para siswa tersebut.

Sesi yang diberikan dikemas dalam pembelajaran interaktif dan melibatkan mentor terlatih dari Apple, yang juga merupakan ahli bahasa pemrograman Swift. Swift adalah bahasa program intuitif dan kuat oleh Apple dan dibuat untuk membuat aplikasi di iOS, Apple TV dan Apple Watch.

Swift juga memberikan pengembang dalam kebebasan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat generasi perangkat lunak yang mutakhir.

Baca juga: Pusat Inovasi Apple di Tangerang cetak 200 pengembang aplikasi
Baca juga: Apple bangun pusat riset di BSD

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019